Note

Mengenal Lebih Dalam Single Stock Futures yang akan Meluncur di Kuartal I-2024

· Views 52
Mengenal Lebih Dalam Single Stock Futures yang akan Meluncur di Kuartal I-2024
Mengenal Lebih Dalam Single Stock Futures yang Meluncur di Kuartal I-2024. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Instrumen investasi kontrak berjangka saham atau Single Stock Futures (SSF) tak lama lagi akan diluncurkan. Sebagai fasilitator perdagangan, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan produk derivatif ini akan diluncurkan pada kuartal pertama 2024.

SSF merupakan produk derivatif keuangan yang memungkinkan dua pihak untuk membeli atau menjual suatu saham dengan harga yang disepakati dan dalam jangka waktu tertentu. Sebagai produk derivatif, maka pergerakan nilainya tergantung pada nilai aset yang mendasarinya (underlying), dalam hal ini adalah saham.

Baca Juga:
Mengenal Lebih Dalam Single Stock Futures yang akan Meluncur di Kuartal I-2024 Grup Salim (META) Beberkan Alasan Pamit dari BEI, Apa Saja?

Berdasarkan penjelasan BEI, dikutip Senin (13/11/2023), SSF merupakan produk derivatif yang sudah ada sejak tahun 1980-an dan sangat populer diperdagangkan di berbagai bursa negara lain antara lain Hong Kong, Korea Selatan, Thailand, India, Turki, Rusia, Brasil, dan sejumlah negara lainnya lainnya.

Keberadaan SSF dalam suatu bursa memiliki berbagai manfaat, antara lain dalam hal kemudahan mekanisme perdagangan, sarana lindung nilai, sarana leveraging, serta meningkatkan likuiditas dan efisiensi pasar underlying. Dengan adanya produk SSF, investor dapat melakukan jual atau beli kontrak derivatif tanpa harus memiliki underlying-nya terlebih dahulu.

Baca Juga:
Mengenal Lebih Dalam Single Stock Futures yang akan Meluncur di Kuartal I-2024 99 Emisi Obligasi dan Sukuk Tercatat di BEI, Dana Terkumpul Rp110,8 Triliun

"Produk SSF juga dapat digunakan sebagai sarana profit management baik dalam kondisi pasar yang bullish maupun bearish," terang BEI.

Sejalan dengan pertumbuhannya di bursa global, pengembangan produk SSF atau yang dikenal di Indonesia sebagai Kontrak Berjangka Saham (KBS) merupakan salah satu upaya yang dilakukan BEI untuk menyediakan variasi instrumen investasi di pasar modal Indonesia dan mendorong perkembangan pasar derivatif di dalam negeri. 

Baca Juga:
Mengenal Lebih Dalam Single Stock Futures yang akan Meluncur di Kuartal I-2024 Hubungan China-AS Mulai Cair, Menteri Yellen Berencana Terbang Lagi ke Beijing

Selain itu, dengan adanya produk SSF sebagai sarana lindung nilai atas investasi yang dilakukan investor pada saham individual di Pasar Modal Indonesia, diharapkan aktivitas transaksi saham di pasar sekunder (spot) juga turut meningkat dan semakin mendorong pendalaman pasar ekuitas di Indonesia.

Saat ini BEI bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) tengah mempermudah investor untuk masuk dalam transaksi produk derivatif.

Beberapa upayanya antara lain dengan memperbanyak perusahaan efek atau sekuritas sebagai penerbit, serta mempercepat pembukaan rekening derivatif nasabah melalui pemanfaatan subrekening KSEI untuk penyelesaian transaksi derivatif.

Sebagai informasi, saat ini KSEI tengah mengembangkan subrekening efek yang tidak hanya untuk menyimpan efek, namun juga bisa digunakan sebagai alternatif penyimpanan dana selain penggunaan bank pembayaran sehingga proses penyelesaian akan semakin lebih efisien.

Spesifikasi

Kabar terbaru, BEI mempersiapkan spesifikasi penerbitan SSF dengan mengacu kepada best practice bursa global sekaligus menyesuaikan dengan kondisi Pasar Modal Indonesia.

SSF akan dikembangkan di Indonesia dengan multiplier sebesar 100 saham dan initial margin 4%. Periode kontraknya adalah 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan. Metode penyelesaian dilakukan secara tunai sehingga nilai keuntungannya akan langsung ditransfer ke rekening investor.

Ketentuan tick size dan auto rejection akan mengikuti ketentuan saham yang menjadi underlyingnya sehingga mekanisme perdagangannya akan sangat mudah dipahami oleh investor yang sudah pernah bertransaksi saham.

Underlying SSF BEI merupakan saham-saham yang termasuk dalam konstituen indeks LQ45 yang tentunya memiliki likuiditas tinggi dan fundamental perusahaan yang baik.

Selanjutnya dalam menentukan underlying, BEI juga akan mempertimbangkan serangkaian kriteria, yaitu interkonektivitas dengan produk lain, aktivitas transaksi, volatilitas harga, keterwakilan industri, dan juga masukan dari pelaku pasar. (NIA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.