Resmi Melantai, Mastersystem Infotama (MSTI) Siap Bersaing di Industri Teknologi Informasi

IDXChannel - PT Mastersystem Infotama Tbk (MSTI) siap bersaing di industri teknologi informasi setelah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/11/2023). 

Perseroan yang bergerak di bidang teknologi dan informasi ini memutuskan untuk go public atas sejumlah alasan antara lain, ingin meningkatkan kesadaran publik tentang perseroan, memberikan pelayanan lebih baik kepada pelanggan, serta untuk lebih meningkatkan corporate governance perseroan.

Baca Juga:

Diserbu Investor, Penawaran Saham Mastersystem (MSTI) Oversubscribed 25 Kali

“Kami juga ingin memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk dapat berinvestasi di perusahaan teknologi informasi, seiring dengan pertumbuhan digitalisasi di Indonesia yang sangat pesat,” kata Direktur Utama MSTI Eddy Anthony dalam Market Review IDX Channel, Kamis (9/11/2023).

Usai menjadi perusahaan publik, MSTI menyatakan semakin siap untuk menghadapi persaingan di industri teknologi dan informasi. Eddy menyebut, persaingan di industri teknologi dan informasi akan semakin ketat, sejalan dengan prospek bisnis yang sangat menjanjikan.

Baca Juga:

Resmi IPO, Mastersystem (MSTI) Lepas 470,8 Juta Saham Baru

Meski demikian, lanjut Eddy, perseroan menganggap persaingan di industri sebagai salah satu motivasi untuk terus berinovasi memberikan solusi dan layanan lebih baik kepada pelanggan. “Manajemen perseroan akan selalu berusaha untuk meningkatkan nilai seluruh pemegang saham perseroan,” imbuh Eddy.

Strategi yang telah disiapkan perseroan untuk menghadapi persaingan di industri yakni dengan selalu mengikuti perkembangan teknologi dan informasi terbaru, baik dari mitra prinsipal eksisting atau yang sudah ada maupun prinsipal yang baru. 

Baca Juga:

Resmi Listing, Harga Saham Mastersystem Infotama (MSTI) Dibuka Naik 24,73 Persen

Di samping itu, perseroan terus mengembangkan solusi infrastruktur teknologi dan informasi yang telah ada, mengembangkan solusi baru, membuat Intellectual Property (IP) baru, serta layanan bernilai tambah yang baru. 

“Kami juga fokus pada cross selling dan upselling pelanggan yang sudah ada, juga kami akan akuisisi pelanggan baru,” tutur Eddy.

Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan menawarkan sebanyak 667 juta saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor. Perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp637,96 miliar dari gelaran IPO ini.

Selain itu, perseroan juga mengadakan Program Alokasi Saham Karyawan atau Employee Stock Allocation atau (ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 20,01 juta saham atau sebesar 3% dari jumlah saham yang ditawarkan. 

Perseroan juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan atau Management Employee Stock Option Program (MESOP) dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 80,04 juta saham atau sebesar 3% dari modal ditempatkan dan disetor.

Perihal penggunaan dana, sebesar Rp101,57 miliar akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank OCBC NISP Tbk yang akan jatuh tempo. 

Per tanggal 31 Juli 2023, total pokok pinjaman kepada Bank OCBC adalah sebesar Rp205,60 miliar. 

Perseroan akan melakukan pembayaran atas sebagian pinjaman kepada Bank OCBC, sehingga saldo pokok pinjaman perseroan setelah pembayaran dana hasil emisi akan menjadi Rp104,03 miliar.

Sementara, sisa dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan usaha utama perseroan, namun tidak terbatas pada pembiayaan kegiatan operasional perseroan termasuk pembayaran gaji, pembayaran pembelian perangkat keras, pembayaran pembelian perangkat lunak, pembayaran jasa pihak ketiga, beban operasional lainnya serta biaya-biaya lainnya.

(DES)