Note

Mau Hengkang dari Bursa, META Bakal Ikuti Jejak Go Private TURI hingga AQUA

· Views 74
Mau Hengkang dari Bursa, META Bakal Ikuti Jejak Go Private TURI hingga AQUA
Mau Hengkang dari Bursa, META Bakal Ikuti Jejak Go Private TURI hingga AQUA. (Foto: Nusantara Infrastructure)

IDXChannel - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) berencana mengambil langkah go private dan proses voluntary delisting. Emiten infrastruktur terintegrasi milik Grup Salim menambah daftar emiten yang hengkang dari bursa.

Seiring dengan itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) pun melakukan suspensi (penghentian sementara) perdagangan terhadap saham di seluruh pasar, terhitung mulai sesi I Rabu (8/11/2023) hingga pengumuman lebih lanjut.

Baca Juga:
Mau Hengkang dari Bursa, META Bakal Ikuti Jejak Go Private TURI hingga AQUA Bersiap Delisting, BEI Suspensi Saham Nusantara Infrastructure (META)

Sebelum META, ada beberapa nama yang memutuskan melakukan go private di bursa Tanah Air, di antaranya:

TURI

Baca Juga:
Mau Hengkang dari Bursa, META Bakal Ikuti Jejak Go Private TURI hingga AQUA META Grup Salim Bantah Akuisisi Tol Milik Waskita (WSKT)

Pada 6 April 2023, BEI merestui delisting saham perusahaan otomotif PT Tunas Ridean Tbk (TURI).  Kategori delisting TURI merupakan voluntary delisting, yakni penghapusan pencatatan saham secara sukarela yang diajukan oleh emiten sendiri karena alasan tertentu.

Langkah 'Go Private' TURI sekaligus menandai delisting pertama emiten sejak lebih dari dua tahun terakhir, menyusul PT First Indo American Leasing Tbk (FINN) yang hengkang pada 2 Maret 2021.

Baca Juga:
Mau Hengkang dari Bursa, META Bakal Ikuti Jejak Go Private TURI hingga AQUA Diserbu Investor, Penawaran Saham Mastersystem (MSTI) Oversubscribed 25 Kali

TURI merupakan emiten kawakan dealer grup Tunas yang melantai di Papan Utama BEI sejak era Orde Baru, tepat pada 16 Mei 1995, dua tahun sebelum krisis moneter.

Demi mewujudkan niat privatisasi-nya, TURI telah melangsungkan pembelian kembali saham atau buyback, sesuai aturan Delisting. Adapun periode buyback dilaksanakan sejak periode 2 Agustus 2022 - 12 Oktober 2022.

Sejak 27 Mei 2022, saham TURI resmi disuspensi oleh bursa terkait langkah go private tersebut. TURI berhenti di harga Rp1.560 per saham, dengan total market cap
sebesar Rp8,70 triliun.

SCBD

Perusahaan pengembang dan pengelola kawasan niaga terpadu Sudirman Central Business District, PT Danayasa Arthatama (SCBD), resmi keluar dari bursa usai bursa mengegolkan voluntary delisting perusahaan pada 20 April 2020.

Sebelum delisting, SCBD melakukan penawaran tender sukarela atau tender offer untuk saham yang dimiliki masyarakat di harga Rp 5.365 per saham.

BBNP

Selain TURI dan SCBD, PT Bank Nusantara Parahyangan (BNP) juga melakukan go private dan keluar dari bursa.

BNP melakukan delisting sukarela usai melakukan penggabungan usaha (merger) dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN).

Aksi merger tersebut ini dilakukan setelah Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG) menjadi pemegang saham mayoritas atas kedua bank tersebut.

AQUA

Perusahaan air minum beken PT Aqua Golden Mississippi Tbk (AQUA) juga melakukan delisting sukarela di bursa pada April 2011. Sesuai aturan bursa, AQUA juga menggelar tender offer untuk membeli saham publik.

Mengutip pemberitaan Okezone.com, 24 Desember 2010, AQUA melakukan go private (perusahaan tertutup) setelah publik melepas 716.387 saham kepada perusahaan.

Kala itu, Corporate Secretary AQUA Yanie Setionegoro menyebut, dengan harga tender offer Rp500.000 per saham, AQUA mengeluarkan dana Rp358,193 miliar dalam aksi ini.

“Pembayaran akan dilakukan pada 30 Desember 2010 […],” jelasnya kepada Okezone.com, dikutip IDXChannel.com, Rabu (8/11/2023).

Selepas transaksi tersebut, PT Tirta Investama sebagai pemegang saham mayoritas AQUA akan menguasai 13.135.477 saham (99,79 persen) dari total saham AQUA sebanyak 13.162.473 saham.

Masih mengutip Okezone.com, rencana go private yang sudah dilakukan sejak 2001 tersebut sempat kesulitan mendapatkan persetujuan dari pemegang sahamnya.

Sejumlah pemegang saham minoritas selalu menolak rencana tersebut lantaran harga yang ditawarkan manajemen AQUA tidak sesuai dengan keinginan.

Pemegang saham minoritas dilaporkan meminta harga Rp1 juta per saham, jauh lebih tinggi dari harga yang ditawarkan perseroan sebesar Rp450.000 per saham.

Akan tetapi, pemegang saham minoritas tersebut akhirnya bersedia melepaskan sahamnya setelah pihak Aqua Golden Mississippi menaikkan harga menjadi Rp500.000 per saham.

Informasi saja, waktu itu, harga saham AQUA di pasar reguler sebesar Rp244.800 per saham, sedangkan di pasar negosiasi (NG) dan pasar tunai (TN) sebesar Rp350.000 per saham.

AQUA sendiri pertama kali menawarkan harga penawaran saham perdana initial public/offering (IPO) dan listing pada 1 Maret 1990 di harga Rp7.500 dengan nominal Rp1.000.

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.