Note

Bursa Asia Bergerak Beragam, Sejumlah Data Ekonomi Buat Pasar Bimbang

· Views 60
Bursa Asia Bergerak Beragam, Sejumlah Data Ekonomi Buat Pasar Bimbang
Bursa Asia Bergerak Beragam, Sejumlah Data Ekonomi Buat Pasar Bimbang. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bursa saham Asia dibuka bergerak beragam (mixed) pada perdagangan Rabu (8/11/2023) setelah pada sesi sebelumnya ditutup menguat.

Di Jepang, Nikkei 225 menguat 0,20 persen, sementara indeks TOPIX turun 0,48 persen pada pukul 09.07 WIB.

Baca Juga:
Bursa Asia Bergerak Beragam, Sejumlah Data Ekonomi Buat Pasar Bimbang Resmi Listing, Harga Saham Mastersystem Infotama (MSTI) Dibuka Naik 24,73 Persen

Di pasar China, Indeks Shanghai Composite menguat tipis 0,03 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,23 persen. Indeks ASX 200 di bursa Australia menguat 0,14 persen. Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru turun 0,41 persen pada waktu yang sama. (Lihat grafik di bawah ini.)

 Bursa Asia Bergerak Beragam, Sejumlah Data Ekonomi Buat Pasar Bimbang

Baca Juga:
Bursa Asia Bergerak Beragam, Sejumlah Data Ekonomi Buat Pasar Bimbang BEI Gembok Sementara Perdagangan Saham Surya Permata Andalan (NATO)

Bursa Asia Bergerak Beragam, Sejumlah Data Ekonomi Buat Pasar Bimbang

Sedangkan, indeks KOSPI di Korea Selatan juga turun 0,27 persen setelah pada sesi sebelumnya mengalami kenaikan tertinggi sejak Maret 2020.

Baca Juga:
Bursa Asia Bergerak Beragam, Sejumlah Data Ekonomi Buat Pasar Bimbang BEI Cabut Suspensi, Saham Petrindo Jaya (CUAN) Diperdagangkan Kembali

Indeks KOSPI Korea Selatan sempat melonjak 5,66 persen, ditutup pada level 2.502,37, pada perdagangan Senin (6/11). Ini merupakan reli tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Sementara ketiga bursa Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa (7/11). Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,11 persen, Nasdaq Composite naik 0,9 persen, dan S&P 500 naik 0,3 persen.

Kabar ekonomi lainnya, China baru saja melaporkan kinerja ekspor-impor pada bulan Oktober. Mengutip AP News, impor China tercatat meningkat pada bulan Oktober sementara ekspor turun selama enam bulan berturut-turut dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Hal ini merupakan bukti terbaru bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia ini masih berada dalam kelesuan.

Data bea cukai yang dirilis Selasa (7/11) menunjukkan impor naik 3 persen dari tahun sebelumnya menjadi USD218,3 miliar, sementara ekspor turun 6,4 persen menjadi USD274,8 miliar.

China juga mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD56,5 miliar. Namun, angka ini turun lebih dari 30 persen dari USD77,7 miliar pada September dan merupakan level terendah dalam 17 bulan.

Sementara itu, Korea Selatan justru mencatat surplus transaksi berjalan sebesar USD5,42 miliar pada September 2023.

Angka ini tetap positif selama lima bulan berturut-turut, menyusul surplus sebesar USD4,98 miliar pada bulan sebelumnya. Ini karena melebarnya surplus perdagangan dan peningkatan pendapatan dividen dari luar negeri mencatat surplus USD7,42 miliar di bulan September, menyusul surplus USD5,21 miliar di bulan Agustus.

Neraca pendapatan primer Korea Selatan juga terpantau surplus sebesar USD1,57 miliar pada bulan September, menyusul surplus USD1,46 miliar pada bulan sebelumnya. Di sisi lain, neraca jasa mengalami kerugian sebesar USD3,19 miliar pada bulan September dari defisit USD1,57 miliar pada bulan sebelumnya.

Di Indonesia, pemerintah baru saja melaporkan penurunan cadangan devisa untuk bulan Oktober. Bank Indonesia (BI) menyampaikan, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir bulan lalu sebesar USD133,1 miliar.

Namun, posisi ini menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir September 2023 sebesar USD134,9 miliar. Angka ini juga terus turun dan mencapai level terendah sejak awal tahun ini.

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perekonomian Indonesia bertumbuh hanya sebesar 4,94 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III-2023.

Data ini lebih lambat dari konsensus pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 5,05 persen. Data terbaru ini juga menunjukkan pertumbuhan terlemah sejak kuartal ketiga 2021.

Sebelumnya, ekonomi Indonesia tumbuh 5,17 persen (yoy) dan 3,86 persen (qtq) pada kuartal II-2023. Sementara itu, ekonomi Indonesia tumbuh 5,73 persen (yoy) dan 1,83 persen (qtq) pada kuartal III-2022. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.