Moeldoko Heran Laju Penjualan Motor Listrik Masih Minim

Pasardana.id - Laju pertumbuhan penjualan motor listrik subsidi Rp 7 Juta masih sepi peminat meski tahun ini sudah mau berakhir.

Dari total kuota 20.000 motor listrik di 2024, penyalurannya belum mencapai 50%. 

Terkait hal tersebut, Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko mengaku heran dengan minimnya penyaluran tersebut.

Padahal, kata dia, pemerintah sendiri sudah menghilangkan persyaratan ketat pada motor listrik subsidi. 

"Iya, itu agak aneh, ini memang kenapa agak sulit berkembangnya ya pertumbuhannya. Agak aneh ya," ujar Moeldoko kepada awak media di Istana Presiden, Jakarta, Senin (6/11). 

Seperti diketahui, persyaratan mendapatkan subsidi motor listrik ada empat.

Mulai dari penerima KUR, penerima bantuan upah kerja di bawah Rp 3,5 juta, pengguna listrik di bawah 900 VA, dan penerima bantuan sosial (bansos). 

Setelah dievaluasi, pemerintah memutuskan syarat-syarat di atas dihilangkan.

Kini, 1 KTP bisa mendapatkan 1 unit motor listrik subsidi Rp 7 juta. 

"Persyaratan sudah dihilangkan ya sebenarnya. Mungkin di antaranya antara eksositem yang belum terbangun masif, ini kan sama dengan ayam dan telur," ungkap Moeldoko. 

Meski begitu, Moeldoko bilang akan terus melanjutkan program ini hingga tahun depan meskipun saat ini peminatnya minim.  

"Lanjut, lanjut," katanya singkat. 

Sebelumnya diinfomasikan, Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) mencatat hingga kini program subsidi ini baru menyentuh 8.000 pendaftar saja dari total kuota subsidi sebanyak 200.000 motor listrik. 

Memang ada peningkatan, apalagi setelah pemerintah memperluas cakupan penerima subsidi pada bulan Agustus 2023 yang lalu.  

Sebelumnya, perluasan subsidi hanya ada sekitar 2.000-an pendaftar program subsidi motor listrik Rp 7 juta. 

Namun, ketika cakupan subsidi diperluas kini sudah ada 8.000 pendaftar.

Artinya, minat masyarakat meningkat, meskipun masih sangat jauh dari target.