Note

Dolar AS Menguat, Industri Besi dan Baja RI Kena Dampaknya?

· Views 42
Dolar AS Menguat, Industri Besi dan Baja RI Kena Dampaknya?
Ketua IISIA dan Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Purwono Widodo/Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Jakarta

Menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah belakangan ini ikut mempengaruhi ke industri besi dan baja. Bagaimana dampaknya?

Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (The Indonesian Iron and Steel Industry Association/IISIA) meyakini industri besi dan baja bisa tumbuh 3-4% di tengah situasi tersebut. Ketua IISIA sekaligus Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Purwono Widodo, mengatakan menguatnya dolar AS terhadap rupiah dipastikan berpengaruh terhadap industri baja, khususnya terhadap harga bahan baku.

"Kalau di jangka pendek pasti berpengaruh. Hal ini karena (industri) baja itu didominasi oleh dolar AS, jadi semua negara (terpengaruh). Apalagi bahan baku baja kalau tidak dari Amerika Latin dari Australia, dan mata uang yang dipakai dolar," ucapnya dalam agenda Media Briefing Menjelang IISIA Business Forum 2023: Industri Baja Nasional Untuk Kemandirian Bangsa, Senin (6/11/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Purwono meyakini hal ini akan berpengaruh dalam jangka pendek saja. Sebab, industri besi dan baja memiliki tolok ukur harga dalam memasarkan produknya.

"Industri baja di Indonesia itu pakai range dalam menjualnya, range kursnya karena juga menghitung, kalau masih dalam range itu, sih, okelah, artinya mengurangi profit yang tadinya misalnya bisa profit 5% menjadi 2%. Tapi kalau menjadi minus biasanya kemudian diubah dan itu pun tergantung model tipenya, jadi nggak bisa seperti kita beli kacang langsung transaksional, tapi kita biasanya secara bertahap," jelasnya.

Di tengah penguatan dolar AS, Purwono meyakini bahwa industri besi dan baja Indonesia justru bisa tumbuh. Menurutnya, pasar sedang bergairah karena jenuh terhadap pandemi COVID-19 dan berbagai konflik geopolitik lainnya. Ia mengatakan pertumbuhan bisa mencapai angka 3-4% kendati tidak menyebut pertumbuhan tersebut untuk tahun kapan.

"Kita pernah mengalami kesuraman lima tahun yang lalu. Kalau sekarang lagi bergairah. Kita sudah kena Covid, kemarin benar-benar terpuruk. Sekarang ini lagi bagus. (Proyeksi) dari ekonomi 3-4%. Apalagi Indonesia sedang dapat giliran Ketua Asosiasi Asean Iron & Steel Council. Itu kita manfaatkan maksimal. Jangan berhenti, produksi lanjut terus," tegasnya.

Sementara berdasarkan catatan detikcom, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah terpantau mengalami tren pelemahan. Mata uang Paman Sam turun 164 poin atau 1,04% ke Rp 15.564.

Mengutip data RTI Senin (6/11/2023), dolar AS dibuka pada Rp 15.728 lalu kemudian terus melemah. Dolar AS bergerak pada level tertingginya di Rp 15.728 dan level terendahnya Rp 15.564. Dolar AS melemah terhadap rupiah secara harian dan mingguan hingga secara bulanan.

Simak juga Video: Dolar AS Menggila, Sentuh Level Rp 15.550!

[Gambas:Video 20detik]



(ara/ara)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.