Laba Pelita Logistik (PSSI) Tetap Naik, di Tengah Koreksi Pendapatan Usaha

IDXChannel – Emiten logistic PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI) mencatatkan kenaikan laba bersih berjalan 6% hingga September 2023 di tengah koreksi pendapatan usaha perseroan, dimana perusahaan membukukan pendapatan usaha sebesar USD79 juta atau lebih rendah 8% dibandingkan pendapatan periode sama tahun sebelumnya yakni USD85 juta.

Dikutip dari laporan perseroan di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (3/11/2023), adanya koreksi pendapatan usaha disebabkan berbagai faktor, diantaranya penurunan sewa berjangka (time charter) pada segmen operasi MV, dan penurunan jumlah volume angkut (freight charter) pada segmen fasilitas muatan apung (FLF) dan tongkang (T&B).

Baca Juga:

SBMC Rilis Prototipe Pertama Baterai untuk Semua Motor Listrik, Intip Bentuknya

Tercatat jumlah kuantitas angkutan PSSI sebesar 16,5 juta metrik ton. Sejumlah efisiensi biaya mengimbangi pendapatan usaha yang menurun yang berimbas pada penurunan beban pokok pendapatan sebesar 9% menjadi USD48 juta. Hal ini berdampak kepada perolehan laba bruto Perseroan hanya turun 6% menjadi USD30 juta.

Namun perseroan juga mendapatkan tambahan keuntungan atas penjualan aset tetap sebesar USD15 juta. Dengan kinerja tersebut, Perseroan membukukan laba bersih untuk periode 9 bulan, sebesar USD35 juta. Sementara itu, posisi laba ini meningkat 6% dari perolehan pada 30 September 2022 sebesar USD33 juta.

Baca Juga:

Menlu Sebut Indonesia Bakal Kirimkan Bantuan Tahap 2 ke Palestina

Sedangkan dari sisi margin, perseroan membukukan margin laba bersih senilai 44%, naik 15% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 38%. Adapun, margin laba kotor perseroan meningkat dari 38% menjadi 39%.

Sementara itu, tercatat dalam laporan yang sama nilai aset Perseroan berjumlah USD198 juta. Aset ini terdiri dari liabilitas sebesar USD36 juta dan ekuitas sebesar USD162 juta.

Baca Juga:

Begini Antisipasi KAI Hadapi Lonjakan Penumpang KRL yang Ikut Aksi Bela Palestina

Kemudian untuk tingkat pengembalian aset berada di level 18%, dan tingkat pengembalian terhadap ekuitas 22%. Rasio utang terhadap aset yang relatif rendah sebesar 9%, dan rasio utang terhadap ekuitas sebesar 11% membuat Perseroan memiliki lebih banyak fleksibilitas keuangan untuk mendukung kegiatan operasi dan strategi bisnis.

(FHM)