Poundsterling Bergantian Antara Risk-On Positif dan Prospek Ekonomi yang Buruk

• Pound Sterling berjuang untuk menemukan arah menjelang data penting.
• BoE mempertahankan suku bunga stabil untuk menjaga perekonomian dari resesi.
• Rishi Sunak dari Inggris diperkirakan akan memenuhi janjinya untuk mengurangi separuh inflasi menjadi 5,4% pada akhir tahun.

Pound Sterling (GBP) diperdagangkan dalam kisaran sempit dengan sisi bawahnya tertahan karena membaiknya sentimen pasar, namun kenaikan dibatasi karena prospek pertumbuhan yang stagnan untuk ekonomi Inggris. Permintaan jangka pendek untuk pasangan GBP/USD bergantung pada kinerja ekonomi Inggris pada kuartal keempat 2023.

Namun, informasi terbaru tentang ekonomi Inggris menunjukkan bahwa sektor manufaktur melanjutkan penurunannya pada bulan Oktober karena biaya pinjaman yang lebih tinggi dan krisis biaya hidup. Hal ini memberikan nada negatif untuk tingkat pertumbuhan pada periode Oktober-Desember.

Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga tidak berubah di 5,25% pada hari Kamis untuk kedua kalinya berturut-turut agar tidak menginjak-injak pertumbuhan yang terbatas. Ada tanda-tanda bahwa ekonomi hampir tidak berhasil menghindari resesi. Optimisme bisnis telah merosot ke level terendah dalam sepuluh bulan terakhir, yang telah memaksa para pengusaha untuk melakukan pemangkasan besar-besaran pada payroll, pembelian, dan persediaan. Sehubungan dengan prospek inflasi, Gubernur BoE Andrew Bailey tampaknya yakin bahwa bank sentral dapat menurunkan inflasi menjadi 2% dalam dua tahun.

Ringkasan Harian Penggerak Pasar: Pound Sterling Menunggu Data NFP AS

• Pound Sterling diperdagangkan di dalam kisaran hari Kamis, menunjukkan tanda-tanda kontraksi tajam dalam volatilitas menjelang data penting AS.
• Pasangan GBP/USD menanggapi keputusan suku bunga yang stabil dari Bank of England (BoE) dengan positif dan bergerak lebih tinggi ke 1,2220.
• Para pembuat kebijakan BoE: Megan Greene, Jonathan Haskel, dan Katherine Mann memilih kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp), sementara enam pembuat kebijakan lainnya menganjurkan untuk mempertahankan status quo.
• Kenaikan Pound Sterling tetap terbatas karena keputusan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah di 5,25% oleh BoE, diambil terutama karena kekhawatiran bahwa ekonomi dapat mengarah ke resesi.
• Tingkat pertumbuhan pada kuartal-kuartal berikutnya diharapkan akan tetap stagnan karena ketegangan Timur Tengah, memburuknya permintaan tenaga kerja, prospek permintaan yang lemah, belanja konsumen yang buruk, dan pasar perumahan yang buruk.
• S&P Global melaporkan bahwa penurunan manufaktur Inggris berlanjut pada awal kuartal terakhir tahun ini, yang berarti sektor pabrik tetap menjadi beban berat bagi perekonomian yang sudah berada di ambang resesi.
• Mengenai panduan suku bunga, Gubernur BoE Andrew Bailey memperingatkan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga cukup lama untuk menekan tekanan harga yang berlebihan di atas target inflasi 2%.
• Andrew Bailey tetap membuka pintu untuk pengetatan kebijakan lebih lanjut dan mengesampingkan harapan penurunan suku bunga dalam waktu dekat karena inflasi dalam ekonomi Inggris adalah yang tertinggi di antara ekonomi G7.
• Prakiraan inflasi BoE adalah untuk inflasi umum melunak menjadi 4,6% pada Kuartal 4 tahun 2023. Inflasi dalam jangka waktu satu hingga dua tahun terlihat menurun menjadi 3,1% dan 1,9%.
• Proyeksi inflasi terbaru dari bank sentral mengindikasikan bahwa Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak akan memenuhi janjinya untuk mengurangi separuh inflasi menjadi 5,4% pada akhir tahun.
• Sementara itu, ketegangan di Timur Tengah yang semakin dalam membuat ekonomi global tetap waspada. Tentara Israel telah mengkonfirmasi bahwa pasukan mereka telah mengepung Gaza dan gencatan senjata sama sekali tidak mungkin terjadi.
• Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken telah tiba di Israel untuk melakukan pembicaraan guna menghentikan sementara invasi darat oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) demi pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman dan untuk mengambil langkah konkrit dalam melindungi para sandera.
• Dolar AS bergerak sideways karena para investor menunggu data Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk bulan Oktober, yang akan dipublikasikan pada pukul 12:30 GMT/19:30 WIB.
• Sesuai proyeksi, para pengusaha AS diperkirakan telah mempekerjakan 180 ribu pekerja di bulan Oktober dibandingkan dengan angka yang secara mengejutkan lebih tinggi yaitu 336 ribu di bulan September. Tingkat Pengangguran terlihat tidak berubah di 3,8%.
• Investor akan mengamati dengan seksama Penghasilan Per Jam Rata-rata, yang merupakan ukuran inflasi upah, untuk panduan suku bunga. Secara bulanan, Penghasilan Per Jam Rata-rata terlihat meningkat pada tingkat yang lebih tinggi yaitu 0,3%, dibandingkan dengan kenaikan 0,2% di bulan September. Data tahunan terlihat melambat menjadi 4,0% dibandingkan pembacaan sebelumnya sebesar 4,2%.

Analisis Teknis: Pound Sterling Mengalami Tekanan Volatilitas di Bawah 1,2200

Pound Sterling menunjukkan formasi pola segitiga simetris pada kerangka waktu harian, yang mengindikasikan kontraksi volatilitas yang signifikan. Kenaikan pada pasangan GBP/USD akan dibatasi di sekitar 1,2230, sedangkan penurunan akan dibatasi di dekat 1,2100. Cable mencoba untuk stabil di atas Exponential Moving Average (EMA) 20 hari di 1,2186. Jika pasangan GBP/USD berhasil melakukannya, permintaan jangka pendek untuk Pound Sterling kemungkinan akan berubah menjadi positif.