Note

Dubai Chamber Ajak Pelaku Usaha Lokal Lirik 100 Proyek

· Views 59

Pasardana.id- Dubai Chambers terus berupaya memperkuat hubungan dengan pemangku kepentingan kunci di sektor publik dan swasta di Indonesia dengan membawa  tujuh korporasi multinasional di sektor logistik, perangkat lunak dan teknologi, serta farmasi bernilai pasar gabungan sekitar USD 26,1 miliar.

Ketua Dubai Chambers,  Abdul Aziz Abdulla Al Ghurair mengatakan merencanakan masa depan membutuhkan upaya bersama, dan  dedikasi untuk meningkatkan daya saing ekonomi Dubai sejalan dengan visi kepemimpinan emirate yang bijaksana.

“Kami berkomitmen untuk memfasilitasi peluang bagi pertumbuhan bisnis dan investasi di negara emirat dan lebih jauh lagi, sekaligus membuka jalan bagi bisnis untuk memanfaatkan peluang dari agenda ekonomi ambisius D33 Dubai, ” tutur dia dalam keterangan resmi, Jumat(3/11/2023).

Abdul Aziz Abdulla Al Ghurair menambahkan akan memfasilitasi masuknya perusahaan Indonesia ke pasar Dubai dan juga memperluas dukungan untuk ekspansi internasional melalui emirat tersebut.

“Kehadiran kantor di Jakarta berfungsi sebagai jembatan, menciptakan saluran komunikasi baru, dan memupuk kerja sama ekonomi antara bisnis UEA dan Indonesia. Selain itu, Dubai Chambers akan berkolaborasi dengan mitra di Indonesia untuk bersama-sama menyelenggarakan acara networking, seminar bisnis, dan pertemuan bisnis lainnya,” terang dia.

Dia melanjuttkan,  Kamar Dagang Dubai  telah memiliki cetak biru ambisius D33 menampilkan 100 proyek yang bertujuan untuk menggandakan ukuran ekonomi Dubai selama dekade mendatang dan memperkuat posisi emirat tersebut di antara tiga kota global teratas di dunia.

Dengan kehadiran Dubai sebagai negara industri terbesar, khususnya di sektor-sektor yang berorientasi pada masa depan, forum ini menyatukan kepala negara yang visioner, pejabat pemerintah, pemimpin bisnis global, dan investor internasional besar untuk mendefinisikan ulang aturan keberhasilan. Acara ini juga menyatukan pemimpin dari beragam sektor, meliputi teknologi, ritel, keuangan, perjalanan dan perhotelan, real estate, dan kesehatan untuk berpartisipasi dalam diskusi mendalam tentang mentransformasi bisnis untuk masa depan.

Posisi strategis Dubai sebagai gerbang utama untuk bisnis dan perdagangan internasional menempatkannya sebagai tempat yang ideal untuk menyelenggarakan acara sekaliber ini. Telah diakui sebagai salah satu pusat inovasi terkemuka di dunia dan kemitraan emirat ini berfungsi sebagai jembatan komersial penghubung antarbenua serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan kolaborasi global.

Dubai Business Forum menciptakan platform dinamis yang meningkatkan keterlibatan dengan pemangku kepentingan kunci serta mempercepat pertumbuhan perdagangan dan investasi. Acara ini sejalan dengan tujuan strategis Dubai Chambers untuk menarik bisnis dan investasi internasional ke emirat, mendukung ekspansi global perusahaan-perusahaan berbasis di Dubai ke pasar-pasar yang ditargetkan, serta lebih meningkatkan lingkungan bisnis yang menguntungkan di Dubai.

Didukung oleh Dubai Chambers, forum yang berlangsung dua hari ini menyatukan para pemangku kepentingan utama sektor publik dan swasta dari seluruh dunia untuk menjalin kemitraan, membina jaringan internasional, dan membuka peluang besar, di antaranya peran besar Indonesia.

Perundingan bersejarah dari Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang ditandatangani antara Indonesia dan UAE tahun lalu, menandai awal baru dalam kerja sama strategis. Perjanjian penting ini dirancang untuk meningkatkan perdagangan bilateral, diharapkan dapat meningkatkan nilai total perdagangan dari sekitar AED 11 miliar pada tahun 2021 menjadi AED 36,7 miliar per tahun dalam lima tahun ke depan. Salah satu aspek penting dari perjanjian ini melibatkan penghapusan bertahap tarif untuk hampir 99 persen komoditas yang paling sering diperdagangkan.

Peran Indonesia dalam kemitraan transformatif ini menjadi sorotan utama. Statistik Bea Cukai Dubai menunjukkan hasil signifikan dari kerja sama ini. Pada tahun 2022, perdagangan non-minyak Dubai dengan Indonesia melonjak menjadi AED 11,9 miliar yang menunjukkan kenaikan tahunan yang signifikan sebesar 26,6 persen. Kehadiran kantor perwakilan Indonesia menjanjikan berbagai peluang baru, baik untuk eksportir Indonesia maupun mitra mereka di UEA.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.