Pangsa Pasar Saham Versus PDB Global, Negara Mana Terbesar?

IDXChannel - Meskipun distribusi Produk Domestik Bruto atau PDB global telah terdiversifikasi dari waktu ke waktu, pasar saham global tetap didominasi oleh segelintir pasar keuangan negara maju.

Melansir Visual Capitalist, Jumat (3/11/2023), Amerika Serikat (AS) menyumbang 59 persen dari kapitalisasi pasar saham global, dengan pangsa 21 persen dari PDB global. Sebagai perbandingan, China hanya menyumbang 4 persen dari pasar saham global meskipun menyumbang 16 persen dari PDB global.

Baca Juga:

Bursa Saham Terbesar Dunia, Ada Indonesia?

Sebelum membahas lebih lanjut, penting untuk memahami perbedaan antara kedua ukuran ini.

Secara sederhana, PDB mewakili nilai total semua barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu perekonomian pada tahun tertentu, termasuk pengeluaran pemerintah.

Baca Juga:

Daftar Bursa Saham Tertua di Dunia, Ada yang Didirikan Tahun 1602

Sementara, kapitalisasi pasar (market cap) saham mencerminkan nilai dolar dari semua saham yang beredar di pasar saham, yang dihargai berdasarkan beberapa faktor termasuk kinerja keuangan saat ini dan yang diproyeksikan serta kondisi ekonomi.

Lantas, bagaimana perbandingan antara pangsa pasar saham dengan PDB dari lima negara penyumbang terbesar? (Lihat tabel di bawah.)

Baca Juga:

Hai Investor, Intip Perbedaan Bursa Saham dan Karbon

Awal abad ke-21, AS menempati posisi teratas pasar saham global. Hal ini didukung oleh kebangkitan raksasa teknologi seperti Apple, Google, dan Amazon.

Bersamaan dengan itu, lanskap ekonomi global bergeser dengan naiknya pasar-pasar negara berkembang seperti China dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sekitar 10 persen.

Namun, pasar saham China tidak tumbuh secepat itu, dan bursa AS mendominasi pasar ekuitas sepanjang tahun 2000-an. Pada 2022, AS menyumbang lebih dari setengah kapitalisasi pasar saham dunia yang selanjutnya diikuti oleh Jepang.

Pasar saham AS sangat populer karena bursa saham tunduk pada peraturan yang ketat dan menawarkan lingkungan bisnis dan politik yang relatif stabil bagi perusahaan. Terlebih lagi, AS adalah rumah bagi 31 dari 50 perusahaan paling bernilai di dunia, dari berbagai industri yang berbeda.

Meskipun merupakan pemain yang relatif lebih kecil di pasar saham global, ekonomi China sangat besar dan menyumbang hampir 16 persen dari PDB global.

Mengingat perbedaan mendasar antara kapitalisasi pasar saham dan PDB, kemungkinan besar divergensi dalam kedua ukuran ini akan terus berlanjut.

Banyak negara berkembang di Afrika dan Asia diproyeksikan akan tumbuh dengan cepat dalam beberapa dekade ke depan, yang kemungkinan akan meningkatkan pangsa PDB global mereka.

Meskipun AS menghadapi persaingan dari PDB negara berkembang, AS dapat terus mendominasi pasar saham global di masa mendatang. (ADF)