Note

Kementan Sebut Perkembangan Komoditas Kopi Organik di Pasuruan Sangat Bagus

· Views 40

Pasardana.id - Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan kawasan perkebunan organik partisipatif komoditas kopi di Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (2/11) kemarin.

Dalam keterangan tertulisnya, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), Andi Nur Alam Syah mengatakan, pengembangan kawasan melalui Program Perkebunan Partisipatif (Pasti) di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Pasuruan, merupakan program jangka panjang yang dirancang mampu meningkatkan nilai ekonomi produk organik Indonesia agar mampu berdaya saing di tingkat internasional.

"Tidak hanya komoditas kopi, namun komoditas perkebunan lainnya. Tapi kalau yang di Kabupaten Pasuruan ini khusus kopi, karena perkembangannya sangat bagus," ungkapnya.

Andi mengatakan, Kementan telah memulai pengembangan kawasan perkebunan organik sejak tahun 2016.

Khusus di Jawa Timur, lanjut Andi, melalui Balai Besar Proteksi dan Perbenihan Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya telah membina 25 desa pertanian organik yang tersertifikasi dengan luas 553,85 hektare. 

"Kalau skala nasional, kami telah membina 197 desa siap sertifikasi dengan luas 5.370,79 hektare, dimana 118 desa telah disertifikasi seluas 3.558,23 hektare dan 79 desa dalam proses sertifikasi dengan luas 1.812,56 hektare," ujarnya.

Sebagai informasi, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemberian bantuan Kementan antara lain kepada Kelompok Tani Java Ijen Bondowoso berupa sertifikat organik SNI dan UE, Kelompok Tani Ampel Sari Makmur I berupa alat pasca-panen, dan Kelompok Tani Sekar Arabica berupa bantuan benih kopi Arabica sebanyak 30 ribu batang.

Pj Bupati Pasuruan Andriyanto mengatakan perkebunan di Pasuruan cukup ini menjanjikan. Terkait komoditas kopi, setidaknya ada delapan kecamatan penghasil yakni Purwodadi, Purwosari, Prigen, Tosari, Tutur, Lumbang, Puspo, dan Pasrepan.

"Masing-masing kecamatan tersebut memiliki cita rasa dan kekhasan tersendiri. Baik jenis Robusta maupun Arabica. Sehingga, yang perlu dilakukan saat ini adalah branding produk secara masif," tuturnya.

Dia mengatakan, bahwa pemerintah pusat, daerah provinsi maupun kabupaten, harus hadir mengoptimalkan branding maupun pemasaran produk hasil perkebunan, tentunya disertai dengan inovasi. 

"Inovasi harus berdampak yang dibuktikan dengan upaya meningkatkan mutu produktivitasnya. Dalam hal ini kopi, karena kopi di Kabupaten Pasuruan juara dua nasional dalam hal cita rasa," tegasnya.

Selain itu, menurut dia, para petani, kelompok tani, pengusaha, dan pihak lainnya, harus tulus untuk membuat kopi Kabupaten Pasuruan menjadi sangat terkenal di semua kalangan. 

"Jangan berpatokan pada anggaran. Kalau seperti itu jatuhnya tidak tulus. Yang terpenting niat baik untuk sama-sama memajukan komoditas khas kita," ucapnya. 

Kemudian, ia mengimbau kepada lima kelompok tani yang telah dibina oleh Dirjen Perkebunan dan memiliki sertifikat, supaya dapat menjadi pelopor dalam pengembangan pertanian organik partisipatif di Kabupaten Pasuruan.

 

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.