Note

BNI Sekuritas Optimistis Pertumbuhan Investasi Hijau RI: Ada Masa Depan yang Baik

· Views 44
BNI Sekuritas Optimistis Pertumbuhan Investasi Hijau RI: Ada Masa Depan yang Baik
BNI Sekuritas Optimistis Pertumbuhan Investasi Hijau RI: Ada Masa Depan yang Baik. Foto: Dok BNI Sekuritas

IDXChannel - BNI Sekuritas optimistis dengan pertumbuhan investasi hijau di Indonesia. Menurutnya, upaya yang dilakukan sudah berada dalam jalur yang tepat dan memiliki masa depan yang lebih baik.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) Agung Prabowo yang menjadi salah satu panelis dalam diskusi berjudul "Seeing Green: Where Are All of Indonesia’s Green Economy Projects?" pada gelaran BNI Investor Daily Summit 2023. 

Baca Juga:
BNI Sekuritas Optimistis Pertumbuhan Investasi Hijau RI: Ada Masa Depan yang Baik BNI Sekuritas Jadi Pionir Transaksi Upstream Aset di Industri Migas Indonesia

Acara ini diselenggarakan selama dua hari berturut, yaitu 24-25 Oktober 2023 di Hutan Kota by Plataran dan membahas isu penting terkait ekonomi hijau Indonesia.

Agung mengungkapkan pentingnya ketersediaan perangkat hukum dan kebijakan publik sebagai kerangka kerja untuk mendorong implementasi ekonomi hijau. 

Baca Juga:
BNI Sekuritas Optimistis Pertumbuhan Investasi Hijau RI: Ada Masa Depan yang Baik Gelar IPO, Barito Renewable (BREN) Resmi Tunjuk BNI Sekuritas Jadi Underwriter

Kedua, peran penting sektor swasta dalam mendorong pembangunan ekonomi hijau, dan terakhir tingginya minat investor terhadap investasi ekonomi hijau Indonesia.

"Transisi ke pertumbuhan hijau memerlukan modal yang signifikan," kata dia dalam keterangan resminya, Kamis (2/11/2023). 

Baca Juga:
BNI Sekuritas Optimistis Pertumbuhan Investasi Hijau RI: Ada Masa Depan yang Baik BNI Sekuritas Raih Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi

Menurutnya, ketika Indonesia telah memiliki landasan hukum dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi hijau serta alat penegakan hukum yang efektif, perusahaan-perusahaan akan mengalokasikan modalnya sesuai arahan tersebut. 

"Namun, jika pendanaan berasal dari sumber internal perusahaan, seperti kas perusahaan, proses pertumbuhan hijau akan berjalan dengan lambat," ujar Agung.

Baca Juga:
BNI Sekuritas Optimistis Pertumbuhan Investasi Hijau RI: Ada Masa Depan yang Baik BNI Sekuritas Komitmen Dukung Inklusi dan Literasi Keuangan Indonesia

Oleh karena itu, kata dia, perusahaan-perusahaan juga harus mempertimbangkan pendanaan dari investor di pasar modal.

Agung pun menyoroti bahwa permintaan investasi dalam dana berkelanjutan (sustainable funds) terus meningkat secara global. Menurut dia, ini adalah perkembangan positif. 

Berdasarkan data dari Morningstar, Asset Under Management (AUM) sustainable funds telah mencapai lebih dari USD3,1 triliun pada Juni 2023, meningkat dari USD2,8 triliun sepanjang 2022. 

Selama paruh pertama 2023, terjadi penambahan AUM sebesar USD57 miliar. Menariknya, tingkat pengembalian investasi (return) dari sustainable funds juga melampaui dana tradisional (traditional funds), dengan 6,9% per tahun dibandingkan dengan 3,8% per tahun untuk traditional funds.

“Terjadi fenomena global, di mana investor-investor pasar modal asing juga semakin berminat untuk berinvestasi di pertumbuhan hijau karena investasi di sustainable funds itu menguntungkan,” tutur Agung.

Di Indonesia, pertumbuhan emisi saham dan obligasi terkait dengan ekonomi hijau juga mengalami peningkatan yang signifikan. Sejak 2021, Bursa Efek Indonesia (IDX) mencatat hampir Rp38 triliun nilai saham dan obligasi terkait dengan ekonomi hijau, dan permintaan atasnya sangat tinggi. 

Sebagai contoh, permintaan atas Obligasi BNI senilai Rp5 triliun mencapai Rp21 triliun (oversubscription lebih dari 4 kali lipat). Begitu pula, emisi saham Barito Renewables Energy juga mengalami oversubscription 135,2 kali.

“Jadi di pasar modal Indonesia, permintaan akan instrumen investasi yang berfokus pada ekonomi hijau juga diminati oleh masyarakat. Dan selain itu, investasi di efek ekonomi hijau itu cuan,” ucap Agung.

Dia menyebut, Green Bond BNI pernah mencapai harga jual premium di 103%, yang mana berarti instrumen ini diminati sekali oleh pasar sekunder. Minat yang tinggi juga terjadi pada BREN. Investasi di BREN sudah membukukan return 4,9x year to date (YTD) sejak IPO.

Menurut Agung, upaya Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi hijau dalam arah yang benar dan ada masa depan yang baik. Namun, tantangan masih ada di depan, termasuk memastikan implementasi yang efektif dan berkelanjutan. 

Dia berpendapat bahwa hal ini memerlukan kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan lingkungan yang sehat.

(RNA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.