Pound Sterling Menguat Jelang Keputusan Suku Bunga BoE

• Pound Sterling tetap dalam posisi yang menguntungkan di tengah sentimen risk-on menjelang kebijakan BoE.
• BoE diprakirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah namun kemungkinan besar akan tetap menjaga peluang kenaikan suku bunga lebih lanjut.
• Optimisme bisnis Inggris merosot ke terendah sepuluh bulan karena perusahaan-perusahaan melakukan pengurangan besar-besaran pada personel dan inventaris pada bulan Oktober.

Pound Sterling (GBP) mempertahankan kenaikannya pada hari Kamis menjelang keputusan suku bunga Bank of England (BoE), yang diprakirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di 5,25%. Pasangan GBP/USD pulih dengan tajam pada hari Rabu karena sentimen pasar membaik setelah Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga stabil di kisaran 5,25%-5,50%.

Perekonomian Inggris sedang kesulitan untuk mendapatkan pijakan yang kuat karena lemahnya permintaan ritel, data bisnis buruk, sektor perumahan rentan dan memburuknya pasar tenaga kerja. Faktor-faktor ini dapat mendorong para pengambil kebijakan BoE untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah karena kenaikan suku bunga yang lebih sering dapat mengurangi prospek perekonomian dan mendorong perekonomian ke dalam resesi.

Keputusan kebijakan moneter yang stabil dari BoE dapat menghindari dampak buruk pada prospek ekonomi Inggris lebih lanjut, namun hal ini juga akan meningkatkan risiko kenaikan pada inflasi konsumen. Inflasi di negara ini masih di atas 6% meskipun kampanye kenaikan suku bunga secara historis sangat ketat. Sementara itu, ketegangan di Timur Tengah yang semakin mendalam menimbulkan ancaman yang lebih besar terhadap kemajuan dalam mengendalikan inflasi menuju 2% karena kemungkinan berkurangnya pasokan minyak dapat mendorong kembali harga energi.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Memanfaatkan Sentimen Risk-On

• Pound Sterling mempertahankan kenaikannya yang terinspirasi oleh membaiknya sentimen pasar di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga.
• Pasangan GBP/USD bersiap menghadapi aksi volatil karena Bank of England (BoE) akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya pada pukul 12:00 GMT (19:00 WIB).
• BoE secara luas diprakirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di 5,25% seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap potensi perlambatan perekonomian Inggris.
• Ini akan menjadi kali kedua berturut-turut BoE mempertahankan suku bunganya meskipun terdapat risiko kenaikan pada inflasi konsumen.
• Barclays memprediksi hasil suara terbagi 1-6-2 di Komite Kebijakan Moneter BoE, dengan pembuat kebijakan Swati Dhingra memberikan suara pada penurunan suku bunga sementara Jonathan Haskel dan Katherine Mann memberikan suara pada kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp).
• Deputi Gubernur baru Sarah Breeden, yang menggantikan Jon Cunliffe, diprakirakan akan memberi suara pada mempertahankan suku bunga di level-level saat ini.
• Banyak faktor seperti pengurangan lapangan kerja, kontraksi aktivitas bisnis, penurunan belanja konsumen, penurunan keyakinan konsumen, dan lemahnya pasar perumahan mendukung keputusan suku bunga BoE tidak berubah.
• Gubernur BoE Andrew Bailey diprakirakan akan menjaga ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut karena inflasi lebih dari tiga kali lipat dari tingkat yang diinginkan 2%.
• Inflasi utama dan inflasi inti dalam perekonomian Inggris masing-masing di 6,7% dan 6,1%, sebagian didorong oleh pertumbuhan upah yang kuat.
• Risiko kenaikan pada inflasi konsumen telah meningkat karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, yang dapat mendorong harga energi.
• BoE juga diprakirakan akan merilis prakiraan inflasi baru. Investor akan memeriksa apakah prospek inflasi bank sejalan dengan janji Perdana Menteri Rishi Sunak untuk mengurangi separuh inflasi menjadi 5,4% pada akhir tahun.
• Investor akan tetap fokus pada prakiraan inflasi untuk tahun 2024 dan prospek pertumbuhan karena perekonomian Inggris sedang kesulitan dengan suku bunga yang lebih tinggi.
• Ada peningkatan spekulasi bahwa bank sentral dapat menaikkan target inflasi ke 3%.
• Andrew Bailey, dalam sambutannya, tetap yakin bahwa tekanan harga akan menurun drastis di bulan Oktober dan membantah adanya rencana menaikkan target inflasi.
• Di sisi data ekonomi, S&P Global melaporkan pada hari Rabu bahwa IMP Manufaktur turun ke 44,8 pada bulan Oktober dibandingkan ekspektasi dan angka pendahuluan 45,2.
• S&P Global melaporkan bahwa "Risiko pada prospek tetap condong ke sisi negatif. Optimisme bisnis merosot ke terendah sepuluh bulan dan peningkatan pengetatan belanja produsen mendorong pengurangan lapangan kerja, pembelian, dan inventaris."
• Sementara itu, Dolar AS turun tajam karena meningkatnya kemungkinan The Fed sudah selesai menaikkan suku bunganya. Selain kebijakan The Fed stabil, data payroll swasta ADP yang lemah dan data IMP Manufaktur ISM yang suram juga sangat membebani Dolar AS.
• ADP AS melaporkan bahwa para pemberi kerja merekrut 113 ribu pencari kerja, lebih rendah dari ekspektasi 150 ribu namun jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya 89 ribu. ISM melaporkan IMP Manufaktur 46,7, lebih rendah dari ekspektasi dan sebelumnya 49,0.
• Ke depannya, Dolar AS akan mengikuti data Nonfarm Payrolls (NFP), yang akan dipublikasikan pada hari Jumat.

Analisis Teknis: Pound Sterling Menghadapi Resistance 1,2200

Pound Sterling menghadapi tekanan jual setelah pemulihan tajam ke dekat 1,2200. Pasangan GBP/USD mencoba menembus di atas Exponential Moving Average (EMA) 20-hari, yang berada di sekitar 1,2185. Cable, yang menguat tajam setelah keputusan The Fed pada hari Rabu, turun sedikit di pagi Eropa namun tetap di atas 1,2100 menjelang keputusan kebijakan moneter BoE. Prospek pasangan mata uang ini secara lebih luas tetap rentan di tengah Exponential Moving Average (EMA) 50-hari dan 200-hari yang miring ke bawah.