Pasardana.id - PT Nusantara Infrastructure Tbk (IDX: META) menderita rugi bersih sebesar Rp156,86 miliar dalam sembilan bulan tahun 2023, atau memburuk dibanding periode sama tahun 2022 yang membukukan laba bersih Rp65,563 miliar.
Dampaknya, saldo laba berkurang 27,2 persen menjadi Rp419,28 miliar pada akhir September 2023 dibanding akhir tahun 2022.
Padahal pendapatan dan penjualan naik 132,2 persen secara tahunan menjadi Rp1,426 triliun pada akhir kuartal III 2023.
Rincianya, pendpaatan jalan tol ruas Pondok Aren-Serpong meningkat 17,2 persen menjadi Rp218,01 miliar.
Senada, penjualan tenaga listrik tumbuh 21,3 persen menjadi Rp148,64 miliar.
Lalu, pendapatan jalan tol ruas Pelabuhan Soekarno Hatta-Pettarani merangkak 2,7 persen menjadi Rp149,02 miliar.
Demikian juga dengan pendapatan tol ruas Tallo- Bandara Hassanuddin tumbuh 6,1 persen menjadi Rp99,821 miliar.
Adapun dari lini usaha konstruksi, emiten milik grup Salim ini membukukan pendapatan penyelenggara jalan tol sebesar Rp740,49 miliar dalam sembilan bulan tahun 2023. Sedangkan periode sama tahun 2022 nihil.
Tapi pendapatan lini usaha penyediaan air bersih anjlok 97,7 persen sisa Rp9,018 miliar.
Senasib, penjualan air bersih menyusut 2,1 persen menjadi Rp49,768 miliar.
Walau beban langsung dan beban pokok penjualan melonjak 326 persen secara tahunan menjadi Rp950,22 miliar pada akhir September 2023. Tapi laba kotor tetap terangkat 21,7 persen menjadi Rp476,23 miliar.
Bahkan, laba usaha naik 44,9 persen secara tahunan menjadi Rp287,07 miliar pada akhir September 2023.
Sayangnya, beban keuangan membengkak 186,8 persen secara tahunan menjadi Rp370,79 miliar pada akhir September 2023.
Terlebih, entitas asosiasi dan ventura bersama mencatat rugi sedalam Rp74,39 miliar. Padahal pos ini pada akhir kuartal III 2022 membagi laba Rp60,487 miliar.
Akibatnya, perseroan mengalami rugi sebelum pajak Rp138,85 miliar pada akhir kuartal III 2023.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2023 tanpa audit META yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (31/10/2023).
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 1,7 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp7,801 triliun pada akhir September 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas berkurang 5,1 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp3,302 triliun pada akhir kuartal III 2023.
Hot
No comment on record. Start new comment.