Note

IHSG Anjlok, Investor Kudu Piye?

· Views 53
IHSG Anjlok, Investor Kudu Piye?
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah cukup dalam pada penutupan perdagangan kemarin. Bahkan IHSG ditutup merosot hingga berkurang 1,63%.

Mengutip data RTI, Rabu (31/10/2023) kemarin, IHSG ditutup anjlok 109,79 poin atau turun 1,63% ke level 6.642. Indeks LQ45 juga tercatat melemah 13,46 poin atau turun 1,51% ke level 878.

Melihat tren tersebut, Pengamat Pasar Modal Reza Priyambada mengimbau para investor untuk jangan terlalu panik. Sebaiknya investor bisa lebih melihat dari sisi kinerja emiten.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kayak invest atau trading itu di saham, kalau yang harus jadi perhatikan itu adalah ya kinerja emiten. Walaupun katakanlah oh terjadi bencana kekeringan, di mana harusnya kan nggak usah terlalu panik selama fundamental dari saham emiten yang dipegang itu masih bertumbuh," kata Reza kepada detikcom, Rabu (1/11/2023) kemarin.

Reza mengatakan, lebih baik jangan sampai ada sentimen-sentimen dari luar fundamental emiten yang memicu kepanikan dari investor. Apalagi sentimen tersebut belum tentu terjadi, misalnya potensi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang belum pasti.

Menurutnya, ketidakpastian tersebut seharusnya tidak membuat para investor panik selama saham-saham yang dipegang masih terjaga.

"Kayak potensi kenaikan (suku bunga dolar AS) itu kan belum ada kepastian mereka akan naik berapa persen. Kemudian akan naik berapa kali dan segala macam. Nah itu yang kita lihat banyak pelaku pasar itu masih panik dengan sentimen yang ada," imbuhnya.

Di sisi lain, Ekonom dan Financial Market Specialist Lucky Bayu Purnomo mengatakan sebaiknya para investor mempersiapkan likuidasi portofolio dalam proyeksi jangka panjang. Kemudian lakukan transaksi jangka pendek.

"Dengan kondisi seperti ini maka skema transaksi harus jangka pendek karena tren indeks sudah bergerak volatile," kata Lucky kepada detikcom.

Lucky juga meminta kepada para investor untuk lebih memperhatikan sektor energi. Sektor energi menjadi sektor primadona selama dua pekan terakhir, di mana harga sahamnya sudah mengalami koreksi sampai kepada teritori yang relatif rendah. Sebab itu, IHSG mengalami pelemahan karena pasar komoditi jauh lebih menarik untuk jangka pendek.

Selain itu, sektor energi menjadi sektor yang berhubungan erat dengan faktor internal maupun global, misalnya perang antara Israel dan Hamas.

"Saham-saham yang dapat dipilih adalah saham dengan kapitalisasi menengah dan besar. Beberapa saham pilihannya itulah INCO, PTBA perusahaan gas negara, Amman Mineral," imbuhnya.

Penyebab IHSG tersungkur di halaman berikutnya.

Halaman 1 2
Selanjutnya

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.