Apakah Mata Uang Israel dan Palestina Sama?

Konflik bersenjata antara Israel dengan Palestina terus berlanjut hingga saat ini. Meski begitu kedua negara ini ternyata menggunakan mata uang yang sama. Namun benarkan demikian?

Berdasarkan situs ensiklopedia online Britannica, Rabu (1/11/2023), mata uang resmi yang digunakan Israel adalah New Israeli Shekel atau yang disingkat menjadi NIS (ILS). Mata uang ini secara resmi digunakan Israel pada 1985 setelah negara itu melakukan redenominasi atau penyederhanaan nilai mata uang.

Saat itu 1.000 shekel Israel diubah menjadi 1 shekel baru atau NIS. Sebelum itu negara ini juga tercatat pernah menggunakan beberapa mata uang lain seperti piastres (pada masa Kekaisaran Ottoman), pound Mesir (1918-1927), pound Palestina (1927-1948), pound Israel (1948-1980), dan shekel Israel (1980-85).

Di sisi lain, berdasarkan laporan Global Financial Data, Palestina sejatinya tidak memiliki mata uang sendiri. Namun negara ini utamanya menggunakan tiga mata uang lain yakni Shekel Israel (ILS), dolar Amerika Serikat (USD), dan dinar Yordania (JOD).

Namun dari ketiga mata uang ini, dikatakan Shekel Israel merupakan mata uang yang paling banyak digunakan di Palestina. Bahkan dalam pemberitaan detikcom pada 2021 lalu, pasar dan bisnis di Palestina memang dibanjiri mata uang Israel, shekel. Kondisi ini terjadi di kawasan Tepi Barat Palestina.

Di Israel sendiri sudah mulai meninggalkan penggunaan uang fisik dalam bentuk kertas dan koin. Mereka mulai banyak menggunakan uang digital dalam bertransaksi. Namun di Tepi Barat, sebuah wilayah di bawah pendudukan militer Israel sejak 1967, uang tunai masih menjadi raja.

Sebagian besar uang kertas Israel itu dibawa oleh puluhan ribu orang Palestina yang bekerja di dalam Israel atau pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Para ahli dan pebisnis mengatakan penumpukan mata uang yang begitu besar berisiko melumpuhkan sistem keuangan Palestina.

Bahkan Otoritas Moneter Palestina (Palestinian Monetary Authority/PMA), yang berfungsi sebagai bank sentral di Tepi Barat, telah memperingatkan bahwa shekel kertas menumpuk karena tidak ada cara untuk mengembalikan mata uang itu ke Israel.

Shekel ditetapkan sebagai mata uang resmi di wilayah Palestina sebagai hasil dari protokol ekonomi yang dikenal sebagai perjanjian Paris yang mengikuti Kesepakatan Oslo antara Israel dan Wilayah Palestina. Banyak yang telah berubah sejak perjanjian 1994 itu.

Karena mereka lebih bersandar pada transaksi digital, bank-bank Israel tidak lagi ingin menyerap kembali uang kertas yang terakumulasi di Tepi Barat tetapi tidak beredar dengan cepat melalui ekonomi Israel.

Artinya secara tidak langsung Israel memiliki mata uang yang sama dengan Palestina, yakni shekel baru Israel atau NIS. Namun seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bila Palestina juga menggunakan dolar AS dan Dinar Yordania sebagai mata uang yang sah. Hanya saja Dinar Yordania dan dolar AS biasanya hanya digunakan di Palestina untuk nilai transaksi yang besar seperti membeli rumah, tanah, mobil, dan semua properti bernilai tinggi.

Di luar itu tidak masalah datang ke Palestina membawa Dolar Amerika, Euro, bahkan Pound Sterling. Sebab di Palestina, terdapat banyak agen dan agen penukaran uang, serta bank, di mana Anda dapat dengan mudah mengkonversi uang Anda ke NIS.