Note

Pound Sterling Konsolidasi saat Fokusnya Bergeser ke Pertemuan Kebijakan The Fed, BoE

· Views 41
Bagikan:
  • Pound Sterling kesulitan menentukan arah yang jelas menjelang keputusan kebijakan moneter The Fed dan BoE.
  • BoE diprakirakan mempertahankan suku bunga tetap stabil seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap perlambatan.
  • Inflasi Inggris yang membandel membahayakan janji Perdana Menteri Rishi Sunak untuk mengurangi separuh inflasi ke 5,4% pada akhir tahun.

Pound Sterling (GBP) menunjukkan pergerakan yang lesu pada hari Rabu karena investor menunggu keputusan kebijakan moneter Federal Reserve AS (The Fed) dan Bank of England (BoE). Pasangan GBP/USD masih gelisah karena investor memprakirakan BoE akan mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Permintaan jangka pendek terhadap Pound Sterling terlihat rentan karena investor tampaknya percaya bahwa BoE akan mempertahankan suku bunga tetap stabil, didorong oleh kekhawatiran terhadap perlambatan perekonomian Inggris, mengabaikan tekanan harga yang masih membandel. Selain keputusan kebijakan moneter, investor akan mencari panduan mengenai suku bunga ke depan dan prospek inflasi. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak berjanji pada bulan Januari untuk mengurangi separuh inflasi ke 5,4% pada akhir tahun, sebuah janji yang terlihat menantang karena pertumbuhan harga tahunan berada di level 6,7% pada bulan September, secara umum tidak berubah sejak bulan Juli.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Bergerak Naik Turun Jelang Keputusan Kebijakan Moneter

  • Pound Sterling masih tertekan karena daya tarik terhadap aset-aset berisiko berkurang menjelang pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve dan ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
  • Hamas mengumumkan bahwa mereka akan membebaskan sandera dalam beberapa hari ke depan, namun gencatan senjata diprakirakan tidak akan terjadi karena Pasukan Pertahanan Israel/Israeli Defense Forces (IDF) berupaya memasuki Gaza untuk melakukan serangan darat skala penuh.
  • Terlepas dari ketegangan geopolitik, kehati-hatian di antara pelaku pasar menjelang pertemuan BoE membuat Pound Sterling gelisah.
  • BoE diprakirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di 5,25% pada hari Kamis. Ini akan menjadi kedua kali berturut-turut para pengambil kebijakan membiarkan suku bunga tidak berubah setelah 14 kali kenaikan suku bunga berturut-turut.
  • Investor meragukan apakah Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak akan memenuhi janjinya untuk mengurangi separuh inflasi ke 5,4% pada akhir tahun.
  • Inflasi konsumen di perekonomian Inggris adalah yang tertinggi di antara negara-negara G7 karena pertumbuhan upah yang kuat. Meskipun risiko inflasi masih ada, BoE diprakirakan akan mempertahankan status quo karena perekonomian sedang melambat akibat memburuknya permintaan tenaga kerja.
  • Office for National Statistics (ONS) Inggris melaporkan bahwa lapangan kerja menyusut untuk ketiga kali berturut-turut pada bulan Agustus, sehingga membenarkan adanya risiko kenaikan pada Tingkat Pengangguran.
  • Data ekonomi lainnya yang mengarah ke lemahnya belanja konsumen dan menurunnya investasi bisnis juga mendukung keputusan suku bunga stabil BoE.
  • Meskipun pertumbuhan upah yang kuat terus mendorong tekanan harga, inflasi harga pangan turun secara signifikan di bulan Oktober. Inflasi tinggi dan lemahnya permintaan tenaga kerja memaksa rumah tangga untuk mengurangi belanja dan menabung lebih banyak di tengah kondisi yang tidak menentu.
  • Konsorsium Ritel Inggris/British Retail Consortium (BRC) melaporkan pada hari Selasa bahwa inflasi pangan turun selama enam bulan berturut-turut. Indeks harga pangan melambat ke 8,8% di bulan Oktober dari 9,9% di bulan September.
  • Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) berubah sideways di sekitar 106,80 setelah pemulihan tajam saat investor menunggu keputusan kebijakan moneter The Fed, data payrolls swasta, dan IMP Manufaktur ISM untuk bulan Oktober.
  • The Fed diprakirakan akan mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25%-5,50% namun akan memberikan panduan yang hawkish karena inflasi melebihi 2% tampaknya merupakan inflasi yang paling sulit diatasi karena belanja konsumen kuat, kondisi pasar tenaga kerja kuat, dan ekspektasi kebangkitan aktivitas bisnis.
  • Laporan payrolls swasta dan aktivitas pabrik yang optimis akan memperkuat Dolar AS karena akan memungkinkan The Fed untuk mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
  • Survei terhadap pabrik-pabrik swasta yang dilakukan oleh S&P Global pada bulan Oktober menunjukkan bahwa IMP Manufaktur berada di ambang batas 50,0, yang memisahkan ekspansi dan kontraksi dalam aktivitas pabrik.

Analisis Teknis: Pound Sterling Diperdagangkan Sideways di Sekitar 1,2150

Pound Sterling Konsolidasi saat Fokusnya Bergeser ke Pertemuan Kebijakan The Fed, BoE
Pound Sterling berada di sekitar 1,2150 saat investor menunggu keputusan kebijakan moneter The Fed dan BoE. Prospek jangka pendek masih bearish karena Exponential Moving Average (EMA) 20-hari telah bertindak sebagai penghalang utama bagi pembeli Pound Sterling. EMA 50-hari dan 200-hari yang miring ke bawah mengindikasikan bahwa tren yang lebih luas sangat bearish. Osilator momentum menunjukkan kontraksi volatilitas.

Bagikan: Pasokan berita

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.