Note

Kinerja Produksi Pertamina Geothermal Energy Meningkat di Kuartal III 2023

· Views 59
Kinerja Produksi Pertamina Geothermal Energy Meningkat di Kuartal III 2023
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mencatatkan peningkatan kinerja produksi pada kuartal III 2023 sebesar 4,3% secara tahunan

IDXChannel - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mencatatkan peningkatan kinerja produksi pada kuartal III 2023 sebesar 4,3% secara tahunan. Perseroan mencatatkan 3.586 GWh dari target 4.524 GWh pada akhir 2023.

Pada periode ini, Kamojang menjadi area paling produktif dengan produksi sebesar 1.281 GWh yang disusul oleh Lahendong 664 GWh.

Direktur Operasi PGEO, Ahmad Yani mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah faktor utama yang memberikan stimulus, antara lain keberhasilan perseroan dalam menanggulangi bottleneck pada Ulubelu (Unit 1-4) yang menjadi faktor penentu serta berkontribusi positif terhadap peningkatan produksi PGEO sepanjang kuartal ketiga ini.

“Faktor utama lainnya adalah pemeliharaan area Karaha dari November 2021 hingga Maret 2022, serta adanya sejumlah perbaikan yang dilakukan secara besar-besaran pada sejumlah area pembangkit listrik panas bumi,” kata Ahmad dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (1/11/2023). 

Ahmad menjelaskan, perbaikan tersebut sudah dikerjakan pada PLTP Ulubelu Unit 3 pada kuartal II 2022 lalu, PLTP Lahendong Unit 5 & 6 di kuartal I 2022, dan inspeksi tahun pertama PLTP Lumut Balai unit 1 pada kuartal III 2022.

Sementara itu, terkait pendapatan perdana sejak partisipasi perseroan di bursa karbon Indonesia, PGEO berhasil membukukan sebesar USD732 ribu atau Rp11,3 miliar. Capaian tersebut menjadi landasan yang positif dalam melangkah ke depan. Adapun, kontribusi PGEO dari pasar karbon domestik ini diperoleh dari diterbitkannya 864.209 Ton CO2eq karbon pada September 2023.

Ahmad mengatakan, perseroan sudah berpengalaman mengelola proyek kredit karbon sejak 2011. Di mana, listrik yang dihasilkan dari panas bumi ini memiliki jejak emisi karbon 10 kali lebih rendah dibandingkan pembangkit listrik dari sumber daya tak terbarukan. 

"Hal ini mencerminkan komitmen kami dalam mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target net zero emission," kata Ahmad.

Dia menjelaskan, karbon kredit yang dihasilkan oleh perseroan tersebut dihasilkan dari proyek Karaha (Unit 1), Ulubelu (Unit 3 dan 4), dan Lahendong (Unit 5 dan 6). Sementara untuk Lumut Balai (Unit 1 dan 2) saat ini masih dalam tahap verifikasi.

Kemudian, untuk perdagangan di bursa karbon Indonesia, PGEO melibatkan proyek Lahendong (Unit 5 dan 6) yang merupakan hasil kerjasama dengan PT Pertamina Power Indonesia (PPI) sejak April 2023.

Secara teknis, lanjut Ahmad, penjualan karbon Pertamina Grup ini dilakukan oleh PPI yang merupakan subholding Power & New Renewable Energy (PNRE). Sementara, PGEO hanya berperan dalam menyediakan pasokan karbon yang dibutuhkan investor di Bursa Karbon Indonesia.

"Ke depannya, PGEO akan tetap berfokus untuk memperkuat posisinya di sektor energi baru dan terbarukan (EBT), khususnya panas bumi guna menyediakan akses ke energi bersih yang andal dan terjangkau," pungkas Ahmad. 

(NIY)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.