Note

Bank Mandiri Borong 3.000 Ton CO2 Dalam Pembukaan Bursa Karbon Indonesia

· Views 39
Bank Mandiri Borong 3.000 Ton CO2 Dalam Pembukaan Bursa Karbon Indonesia
Ilustrasi Bursa Karbon - Foto: Luthfy Syahban/detikcom
Jakarta

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menunjukkan komitmennya dalam mendukung program Net Zero Emission (NZE) di Tanah Air. Dalam hal ini, perusahaan telah berkontribusi lewat pembelian sebanyak 3.000 unit karbon dalam perdagangan perdana Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III 2023. Adapun pembelian ini dilakukan pada peluncuran IDXCarbon pada Selasa (26/10/2023).

"Di mana saat perdana peluncuran 26 September 2023 Mendiri membeli sebanyak 3.000 ton unit CO2," katanya, lewat saluran telekonferensi, Senin (30/10/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alexandra mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mencapai Net Zero Operation 2030 dan Net Zero Emission dalam hal financing di 2060. Ia yakin, tak hanay lewat sustainable financing tetapi bagaimana Bank Mandiri mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan sustainability dalam keseharian bisnis operasional.

"Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan ESG sampai akhir September 2023 total portofolio sustainability Rp 253 triliun atau 24,9% dari total pinjaman secara bank only di perseroan," ujarnya.

Dari portofolio tersebut, penyaluran terbesar masuk ke sektor UMKM dan kegiatan sosial sebesar Rp 131 triliun. Disusul dengan sektor pertanian berkelanjutan di angka Rp 97,9 triliun.

"Secara nasional, Bank Mandiri juga berkomitmen untuk mendukung green operation dengan mengoperasikan 160 unit electric vehicle (EV), menginstalasikan charging station, pemasangan solar panel pada kantor cabang Bank Mandiri, serta mempunyai standar gedung dengan sertifikat green building," paparnya.

Sebagai tambahan informasi, Pembentukan bursa karbon ini didorong oleh penerbitan Peraturan OJK (POJK) Nomor 14 Tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon. POJK ini merupakan amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang mengamanatkan pengaturan lebih lanjut Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon.

Di kesempatan berbeda, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Inarno Djajadi mengatakan, para pembeli unit karbon pada perdagangan perdananya hari ini didominasi oleh pemain dari sektor perbankan. Menurutnya salah satu hal yang mendorong hal ini ialah demi mencapai predikat sebagai bank hijau dan untuk mencapai itu dibutuhkan sejumlah kriteria, termasuk penilaian sustainalytics.

"Verifikasi sustainalytics ini mungkin membicarakan bahwasanya ini untuk melabelkan bank ini perlu membeli unit karbon yang ada. Kita lihat beberapa hari ini saja, ada beberapa bank yang inisiatif membeli baik dari regionalnya maupun bank tersebut," kata Iman, dalam konferensi pers di Kantor BEI, Selasa (26/9/2023).

Sementara itu, Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, banyaknya keterlibatan perusahaan perbankan dalam perdagangan perdananya hari ini, juga didorong oleh cepatnya sosialisasi di industri perbankan terkait dengan bursa karbon ini, mulai dari kantor regional hingga pusat.

"Kita dapat izin 16 September. Sosialisasi butuh waktu. Kita lihat perbankan cukup cepat," ujarnya, dalam momentum yang sama.

(kil/kil)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.