Note

Rupiah Akhirnya Ditutup Menguat ke Rp15.890

· Views 50
Rupiah Akhirnya Ditutup Menguat ke Rp15.890
Rupiah Akhirnya Ditutup Menguat ke Rp15.890 (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah akhirnya ditutup menguat 48 poin ke level Rp15.890 setelah sebelumnya turun ke Rp15.938 pada perdagangan Senin (30/10/2023).

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS sebetulnya masih dalam tren penguatan terhadap mata uang lainnya, mempertahankan sebagian besar kenaikannya dari minggu lalu karena sebagian besar pasar masih khawatir terhadap keputusan suku bunga Fed pada hari Rabu dan Imbal hasil Treasury AS juga menguat pada hari Senin, masih berada dalam jangkauan puncak baru-baru ini.

"Selain itu, warga Palestina di Gaza utara melaporkan adanya serangan udara dan artileri yang sengit pada Senin pagi ketika pasukan Israel yang didukung oleh tank-tank menekan wilayah tersebut melalui serangan darat yang mendorong lebih banyak seruan internasional agar warga sipil dilindungi," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (30/10/2023).

BOJ memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari pada hari Senin, memimpin minggu ini yang juga akan melihat keputusan suku bunga dari Federal Reserve AS dan Bank of England.

Fokusnya pasar saat ini adalah pada kesimpulan pertemuan BOJ pada hari Selasa, di mana bank sentral diperkirakan akan mengumumkan perubahan lebih terhadap kebijakan pengendalian kurva imbal hasil lebih lanjut, karena bank sentral tersebut bergulat dengan inflasi yang tinggi.

Data terbaru menunjukkan peningkatan kembali inflasi konsumen Jepang, yang menurut para pedagang dapat mendorong BOJ untuk mengurangi kebijakan ultra-longgarnya. Analis juga memperkirakan akan berakhirnya suku bunga negatif bank pada tahun 2024.

Bank sentral akan mempertahankan suku bunganya, namun kemungkinan akan memberikan sinyal suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama karena bank terus bergerak melawan inflasi yang terlalu panas.

Dari sentimen internal, para ekonom optimistis bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh di angka 5 persen di tengah adanya dua konflik geopolitik, membuat dinamika global masih diterpa ketidakpastian. Belum usai konflik antara Rusia-Ukraina, dunia saat ini mengalami turbulensi kembali. 

Serangan Hamas ke Israel memicu ketegangan di wilayah Timur Tengah. Pasokan komoditas kembali tersendat. Naiknya harga minyak memberi dampak ke berbagai negara. Meski begitu, di tingkat nasional, dia optimistis ekonomi Indonesia bisa tumbuh di angka 5 persen.

Apalagi tahun politik akan mendorong belanja masyarakat. Ekonom mendorong pemerintah untuk meningkatkan sektor komoditas dan industri manufaktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.  

Perlu diketahui, 50  persen dari pertumbuhan ekonomi itu berasal dari konsumsi rumah tangga, sisanya dari investasi, kemudian ekspor dan impor. Untuk itu, kita harus menjaga daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas harga komoditas.

Saat ini negara-negara sedang mengalami permasalahan inflasi, ketegangan politik di kawasan memicu permasalahan lainnya. Data International Monetary Fund (IMF) bahkan memperkirakan pertumbuhan ekonomi global bisa melambat menjadi 2,9 persen pada 2024 dari perkiraan sebelumnya di angka 3 persen.

Negara-negara Timur Tengah merupakan produsen minyak mentah, sehingga sudah tentu perang Hamas-Israel akan memicu ketidakstabilan mengganggu pasokan energi dan pangan yang berujung naiknya harga minyak dan komoditi.

Sektor energi dan pangan ini adalah faktor pemicu inflasi secara global. Padahal sebelum ada perang tersebut, pressure dari inflasi global sudah mulai menurun, namun ternyata semua dikagetkan oleh perang Hamas dan Israel. 

Ini seperti kembali pada titik sebelumnya.  Ketidakpastian global juga dipicu perlambatan ekonomi Amerika dan China. Saat ini Amerika berada pada tekanan inflasi, sehingga memaksa The Fed harus menahan daya beli masyarakat. Namun pada sisi lain mereka juga harus bisa menjaga jumlah uang yang beredar.

Sementara China saat ini sedang mengalami kisruh Evergrande yang mengalami permasalahan keuangan. IMF juga melaporkan bahwa pada triwulan ketiga 2023, ada semacam pesimisme dikarenakan pressure inflasi tetap ada dan pertumbuhan ekonomi cenderung stagnan atau bahkan menurun akibat ketidakpastian global.

Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah hari ini menguat, selanjutnya untuk perdagangan besok diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup lanjutkan pelemahan di rentang Rp15.870 - Rp.15.950.

(DES)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.