Note

Duh! Dolar Cabut dari Negara Berkembang, Gegara AS Kerek Bunga

· Views 40
Duh! Dolar Cabut dari Negara Berkembang, Gegara AS Kerek Bunga
Dolar AS - Foto: Pradita Utama
Jakarta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan dampak negatif dari kebijakan kenaikan suku bunga yang diterapkan Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve. Menurutnya, saat Amerika menaikkan suku bunga, negara-negara berkembang, termasuk Indonesia menjadi yang kena getahnya.

Pasalnya, kenaikan suku bunga membuat arus modal keluar terjadi. Mata uang Dolar pun menguat karena banyak modal kembali lagi ke Amerika.

"Kenaikan suku bunga Amerika misalnya, kelihatannya dia yang menaikkan, tapi negara berkembang kena semuanya. Karena hal itu membuat terjadi capital outflow. Dolar ditarik kembali ke Amerika," ungkap Jokowi saat memberikan arahan ke kepala daerah di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa yang dikatakan Jokowi juga pernah disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Rezim suku bunga tinggi The Fed, membuat banyak arus modal keluar di Indonesia. Menurutnya, kebijakan suku bunga higher-for-longer yang dipraktikkan Bank Sentral The Federal Reserve membuat banyak arus modal kembali masuk ke Amerika Serikat.

"Kita semua tahu fenomena global saat ini dengan Amerika Serikat yang hadapi inflasi yang cukup tertahan tinggi, dan kondisi ekonomi yang cukup kuat, mereka kemudian mengeluarkan signal atau paling tidak dibaca market, bahwa higher for longer itu akan terjadi dan ini yang sebabkan banyaknya capital flowing back to Amerika Serikat," ungkap Sri Mulyani usai melakukan rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (22/10/2023) yang lalu.

Menurutnya, kebijakan perbankan Amerika Serikat itu lah yang membuat mata uang dolar AS menguat. Bahkan, penguatan itu di luar prediksi BI. Sri Mulyani menjabarkan mata uang dolar AS, indeksnya menguat sampai 106 poin, jauh di atas prediksi BI di 93 poin.

"Menyebabkan dollar index menguat di 106. Pak Gubernur (Bank Indonesia) sebelumnya mengatakan di 93, berarti dolar AS itu kuat secara global," ungkap Sri Mulyani.

Sementara itu, bila dilihat datanya, nilai tukar Dolar AS terhadap rupiah pagi ini masih mendekati Rp 16.000 meski cenderung melemah. Mata uang Paman Sam turun 3 poin (0,02%) ke level Rp 15.919.

Mengutip data RTI, Senin pagi ini, Dolar AS berada di level tertingginya pada Rp 15.935 dan terendahnya Rp 15.899. Dolar AS melemah terhadap rupiah secara harian dan mingguan, tapi masih menguat secara bulanan.

(hal/kil)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.