Note

Harga Komoditas, Minyak Turun, Emas Masih di Level Tertinggi

· Views 44
Harga Komoditas, Minyak Turun, Emas Masih di Level Tertinggi
Harga Komoditas, Minyak Turun, Emas Masih di Level Tertinggi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sejumlah komoditas mengalami fluktuasi harga bervariasi sepekan terakhir hingga awal pekan ini, Senin (30/10/2023). Pasar komoditas pekan ini menanti sejumlah data ekonomi yang datang dari Negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS) dan China.

Sementara itu, konflik di Timur Tengah masih memanas dengan serangan darat yang dilancarkan tentara Israel. Melansir AFP, Sabtu (28/10/2023), militer Israel mulai melancarkan operasi darat ke Gaza pada Jumat (27/10) malam. Serangan ini diawali dengan sejumlah jet tempur Israel yang membombardir 150 target bawah tanah di wilayah Jalur Gaza bagian utara.

Baca Juga:
Harga Komoditas, Minyak Turun, Emas Masih di Level Tertinggi Jokowi Pantau Harga Komoditas Pangan di Palembang

Kantor berita Al Jazeera melaporkan, setidaknya 8.005 warga Palestina telah tewas di Gaza akibat serangan Israel sejak 7 Oktober. Lebih dari 1.400 orang tewas dalam serangan Hamas di Israel.

Al Jazeera menambahkan, menurut data Save The Children, lebih banyak anak-anak yang terbunuh di Gaza dalam tiga minggu terakhir dibandingkan jumlah total korban tewas dalam konflik di seluruh dunia setiap tahun sejak 2019.

Baca Juga:
Harga Komoditas, Minyak Turun, Emas Masih di Level Tertinggi Harga Komoditas Koreksi, Saham Batu Bara Masih Lesu

Minyak

Di awal perdagangan awal pekan, harga minyak turun USD1 per barel karena investor bersikap hati-hati menjelang pertemuan kebijakan The Fed dan data manufaktur China akhir pekan ini. Data terbaru pekan ini mengimbangi dukungan dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Juga:
Harga Komoditas, Minyak Turun, Emas Masih di Level Tertinggi Mentan Amran Fokus Tingkatkan Produksi Komoditas Strategis Setahun ke Depan

Minyak mentah berjangka Brent turun 98 sen, atau 1,1 persen, menjadi USD89,50 per barel pada pukul 07.01 WIB, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada di USD84,54 per barel, atau 1,2 persen.

Namun, investor mengamati hasil pertemuan kebijakan moneter The Fed pada Rabu (1/11), data ketenagakerjaan AS dan pendapatan dari raksasa teknologi Apple Inc (AAPL) untuk mengamati apakah ada tanda-tanda perlambatan ekonomi yang dapat berdampak pada permintaan bahan bakar di negara konsumen minyak terbesar dunia tersebut.

“Meskipun perang Hamas-Israel meningkat, invasi darat sudah diperkirakan secara luas,” kata Tina Teng, analis di CMC Markets.

Pekan lalu, Brent dan WTI sempat turun dan menandai penurunan mingguan pertamanya dalam tiga minggu terakhir karena perkembangan di Timur Tengah membuat investor tetap waspada dan harga berfluktuasi.

Harga Brent dan WTI berakhir 3 persen lebih tinggi pada perdagangan Jumat (27/10) setelah Israel meningkatkan serangan daratnya ke Gaza, memicu kekhawatiran bahwa konflik dapat meluas di wilayah yang menyumbang sepertiga produksi minyak global.

Investor juga tengah mencermati indeks PMI China apakah ada peningkatan permintaan bahan bakar di negara importir minyak mentah terbesar dunia dan konsumen minyak nomor dua tersebut pasca Beijing meluncurkan sejumlah langkah stimulus.

Emas

Harga emas turun 0,10 persen pada perdagangan awal pekan di level USD 2003 per troy ons, Senin (30/10) pukul 8.15 WIB.

Akhir pekan kemarin, harga emas melanjutkan sesi kenaikan di atas USD2.000 per troy ons pada perdagangan Jumat (27/103). Di hari tersebut, emas spot melanjutkan kenaikan sebesar 1,06 persen dan mencapai level tertinggi sejak Juni di harga USD2.006 per troy ons. (Lihat grafik di bawah ini.)

Harga Komoditas, Minyak Turun, Emas Masih di Level Tertinggi

Harga emas membukukan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, karena ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah memberikan dukungan pada logam tersebut. Dalam satu bulan, emas sudah naik 7,45 persen dan secara year to date (YTD), harga emas sudah naik 9,87 persen.

Kenaikan harga emas masih ditopang kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Timur Tengah dan mendorong investor untuk mencari aset-aset yang aman (safe-haven).

Pasukan Israel melancarkan serangan darat terbesar mereka di Gaza pada akhir pekan meskipun ada upaya diplomatik untuk menunda invasi darat penuh yang diperkirakan terjadi.

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.