S&P 500 kemungkinan tidak akan menguat pada akhir tahun

Menurut pakar strategi Morgan Stanley, Michael Wilson, probabilitas reli saham AS pada akhir tahun 2023 adalah mendekati nol. Pasar berada di bawah tekanan dari berbagai risiko, termasuk estimasi pendapatan yang terlalu optimis dan pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve.

Analis tersebut mengakui adanya penurunan lebih lanjut pada indeks S&P 500, dengan "ekspektasi pendapatan yang mungkin terlalu tinggi untuk kuartal keempat dan 2024, serta pengetatan kebijakan yang mungkin akan dirasakan baik dari sisi moneter maupun fiskal."

Dalam beberapa bulan terakhir, indeks utama Wall Street telah diperdagangkan sebagian besar menurun di tengah kekhawatiran bahwa siklus pengetatan Fed belum berakhir. Secara khusus, indeks S&P 500 telah mengalami penurunan selama tiga bulan berturut-turut. Sejak awal Agustus, indeks ini telah turun lebih dari 7%. Saat ini, sekuritas AS mengalami penurunan sebesar 1,26% ke level 4.224,15.

Data yang dikumpulkan oleh Bloomberg Intelligence menunjukkan bahwa para ahli strategi mata uang Wall Street mengantisipasi penurunan pendapatan perusahaan-perusahaan S&P 500 pada kuartal ketiga tahun 2023. Pada saat yang sama, para ahli memperkirakan bahwa pendapatan akan mengalami rebound sebesar 5,2% pada kuartal terakhir. Perkiraan profit 12 bulan ke depan juga melonjak ke rekor tertinggi.

Prospek jangka pendek Wilson menunjukkan bahwa S&P 500 "akan mengalami kesulitan." Indeks acuan ini tidak mungkin kembali ke atas level 4.300-4.400 yang sebelumnya bertindak sebagai support, terbebani oleh estimasi profit yang tinggi, valuasi saham saat ini, serta kebijakan moneter AS. Ahli strategi ini berharap bahwa indeks S&P 500 akan mengalami penurunan hampir 8% untuk mencapai target akhir tahun di 3.900.