Note

5 Musim di Bursa yang Perlu Diperhatikan Investor, Pilih Waktu Sebelum Jual Beli Saham

· Views 57
5 Musim di Bursa yang Perlu Diperhatikan Investor, Pilih Waktu Sebelum Jual Beli Saham
5 Musim di Bursa yang Perlu Diperhatikan Investor, Pilih Waktu Sebelum Jual Beli Saham. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Ada beragam musim di bursa yang perlu diperhatikan investor. Musim dalam hal ini, merujuk pada momentum-momentum yang mempengaruhi sentimen pasar, sehingga berpotensi mengerek atau menyeret harga saham. 

Dalam investasi pasar modal, investor dianjurkan untuk membeli saham di waktu yang tepat, yakni membeli ketika harga saham tengah terdiskon atau turun dari harga rata-ratanya, dan menghindari pembelian saham ketika harganya sudah berada di pucuk. 

Baca Juga:
5 Musim di Bursa yang Perlu Diperhatikan Investor, Pilih Waktu Sebelum Jual Beli Saham Meraup Cuan Jelang Window Dressing, Anda Siap?

Pergerakan harga saham dipengaruhi banyak faktor. Selain didorong oleh kinerja emiten itu sendiri, juga dipengaruhi oleh momentum-momentum eksternal yang dianggap bakal berpengaruh pada bisnis yang dilakoni emiten. 

Selain itu, pergerakan uang di bursa saham juga berotasi. Seperti yang diketahui, harga saham dominan digerakkan oleh investor-investor besar yang berasal dari perusahaan investasi, manajer investasi yang mengelola reksa dana, dan lain-lain. 

Baca Juga:
5 Musim di Bursa yang Perlu Diperhatikan Investor, Pilih Waktu Sebelum Jual Beli Saham Apa Itu Window Dressing? Strategi Pencitraan di Pasar Modal, Cara Kerjanya Begini

Perusahaan-perusahaan ini ‘memutar’ dana yang dikelolanya ke beragam sektor-sektor usaha dan instrumen investasi lain yang tengah berpeluang mencatatkan keuntungan lebih tinggi. Sehingga, big money tidak selamanya diparkir di satu sektor saham saja. 

Contohnya seperti sekarang, ketika suku bunga obligasi tengah naik, besar kemungkinan investor besar akan mengalihkan sebagian dana kelolaannya ke obligasi, alih-alih mendiamkannya di bursa saham. 

Baca Juga:
5 Musim di Bursa yang Perlu Diperhatikan Investor, Pilih Waktu Sebelum Jual Beli Saham Ini Penyebab Investasi Asing di RI Turun saat Pemilu

Lantas, apa saja musim di bursa yang perlu diperhatikan investor? 

1. Musim Laporan Keuangan 

Baca Juga:
5 Musim di Bursa yang Perlu Diperhatikan Investor, Pilih Waktu Sebelum Jual Beli Saham Menilik Tingginya Mobilitas di Musim Lebaran

Emiten melaporkan kinerja bisnisnya secara rutin, setiap kuartal, semester, dan tahunan (annual). Hal yang umum terjadi dalam musim-musim rilis laporan keuangan adalah, harga saham akan terkerek naik jika emiten mencatatkan kinerja keuangan yang positif. 

Sebaliknya, harga saham berpotensi terseret jatuh jika emiten mencatatkan kinerja bisnis dan laporan keuangan yang negatif. Mengikuti musim ini, investor dapat mengetahui apakah saat-saat itu tepat untuk membeli saham, atau justru menjual sahamnya. 

Periode laporan keuangan biasanya berlangsung pada bulan Mei, Agustus, November, dan Februari. 

2. Musim Pemilu 

Pelaksanaan pemilihan umum presiden tidak hanya mempengaruhi kondisi politik suatu negara, namun juga mempengaruhi rotasi uang di pasar modal. Ada beberapa sektor saham yang harganya bakal terpengaruh sentimen pasar. 

Asumsinya, sektor-sektor saham ini berpeluang untuk mencatatkan penjualan yang lebih tinggi karena kegiatan selama momentum pemilu berlangsung. Beberapa sektor saham yang biasanya dicermati selama pemilu adalah consumer goods dan penyiaran. 

3. Musim Hari Raya dan Liburan Panjang 

Saat hari raya berlangsung, terutama hari raya umat muslim, banyak sektor usaha yang bakal terdampak positif dari peningkatan konsumsi masyarakat. Demikian pula saat libur panjang (sekolah dan perkuliahan) berlangsung. 

Beberapa sektor usaha yang berpeluang mengalami peningkatan penjualan selama musim hari raya dan libur panjang antara lain sektor consumer goods, transportasi, pusat perbelanjaan, dan perhotelan. 

4. Musim Window Dressing 

Window dressing adalah fenomena yang familiar dikenal investor dan trader saham. Diartikan sebagai fenomena ketika manajer investasi berupaya mempercantik portofolio dana kelolaannya untuk dilaporkan kepada investornya. 

Window dressing dilakukan dengan menjual saham yang harganya tengah mengalami tren penurunan, dan membeli saham dengan tren kenaikan harga. Sehingga, kinerja portofolio tahun itu tampak positif (return tinggi).

Fenomena window dressing umumnya terjadi pada akhir tahun, saat perusahaan-perusahaan ‘menutup’ buku pencatatan keuangan dan investasinya. 

5. Halloween Effect 

Dikutip dari website resmi NASDAQ (27/10), halloween effect adalah rentang waktu di mana harga saham diyakini mampu mencatatkan kinerja lebih baik mulai akhir Oktober hingga penghujung April. 

Halloween effect diteliti oleh Ben Jacobsen dan Cherry Y. Zhang di 65 pasar saham di negara maju dan negara berkembang, di mana selama 300 tahun, saham-saham diperdagangkan 4,52% lebih baik selama November-April dibanding Mei-Oktober. 

Periode November-April dianggap menguntungkan sebab terdapat musim liburan akhir tahun dan optimisme awal tahun. Peningkatan konsumsi selama musim liburan ini terjadi secara universal di dunia. 

Itulah beberapa musim di bursa yang perlu diperhatikan investor sebelum membeli dan menjual sahamnya. (NKK)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.