Note

Bisnis Moncer, Bakrie & Brothers (BNBR) Kantongi Pendapatan hingga Rp3,08 T

· Views 73
Bisnis Moncer, Bakrie & Brothers (BNBR) Kantongi Pendapatan hingga Rp3,08 T
Bisnis Moncer, Bakrie & Brothers (BNBR) Kantongi Pendapatan hingga Rp3,08 T (foto: MNC Media)

IDChannel - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) sukses mencatatkan kinerja keuangan positif pada triwulan III-2023.

Dari segi pendapatan, misalnya, BNBR berhasil mengantongi Rp3,079 triliun, melonjak hingga 31,77 persen dibanding raihan pendapatan bersih perusahaan pada periode sama tahun lalu.

Baca Juga:
Bisnis Moncer, Bakrie & Brothers (BNBR) Kantongi Pendapatan hingga Rp3,08 T Laba Usaha Terbang, Bakrie & Brothers (BNBR) Fokus Akselerasi Bisnis Baru

Dari capaian tersebut, BNBR sukses menyisihkan laba usaha sebesar Rp228,33 miliar. Nilai tersebut meroket hingga 158,92 persen dibanding laba usaha pada periode sama di 2022, yang tercatat masih sebesar Rp88,18 miliar.

Kenaikan pendapatan bersih ini ditopang oleh catatan positif pendapatan sejumlah unit usaha Perseroan, antara lain PT Bakrie Metal Industries (BMI) Group sebesar Rp1,85 triliun, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) Group sebesar Rp890,99 miliar, dan PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) Group sebesar Rp328,27 miliar,.

Baca Juga:
Bisnis Moncer, Bakrie & Brothers (BNBR) Kantongi Pendapatan hingga Rp3,08 T Laba Usaha Terbang 383 Persen, Bakrie & Brothers (BNBR) Raup Pendapatan Rp1,96 T

Menurut Direktur Utama BNBR, Anindya N Bakrie, torehan kinerja positif ini merupakan hasil dari sejumlah proyek strategis yang dijalankan oleh unit-unit bisnis BNBR.

"Di triwulan III-2023 ini, kami bersyukur bahwa langkah kebijakan perusahaan dalam pengembangan usaha baru telah membuahkan kinerja positif bagi Perseroan. Kami yakin dan optimis, proyek-proyek penting yang kami kembangkan akan memberikan dampak yang kian menggembirakan," ujar Anindya, Jumat (27/10/2023).

Baca Juga:
Bisnis Moncer, Bakrie & Brothers (BNBR) Kantongi Pendapatan hingga Rp3,08 T KB Valbury Sekuritas Diam-Diam Borong 183 Juta Saham BNBR

Menutup triwulan III-2023 ini, BNBR terus mengakselerasi pengembangan proyek strategis, antara lain di sektor elektrifikasi transportasi yang dikembangkan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR).

BNBR juga tengah mempercepat ekspansi proyek-proyek di sektor energi baru dan terbarukan, seperti pembangunan PLTS Atap dan proyek-proyek green energy lainnya.

"Sektor manufaktur memang masih menjadi penyumbang utama, di urutan kedua terdapat sektor otomotif di mana termasuk di dalamnya pendapatan dari penjualan bus listrik," tutur Anindya.

Sementara Direktur Keuangan BNBR, Roy Hendrajanto M Sakti, mengatakan bahwa pendapatan bersih Perseroan sebesar Rp3,079 triliun ini merupakan hasil kerja keras unit usaha di sepanjang triwulan III-2023.

Di sektor otomotif, pendapatan VKTR secara konsolidasi meningkat 6,9 persen, berasal dari peningkatan revenue di PT Bakrie Autoparts (BA) Group 14,8 persen, dan penjualan bus listrik sebesar Rp99 miliar (22 unit).

Di sektor infrastruktur, pendapatan PT Bakrie Indo Infrastruktur naik 60 persen, berasal dari peningkatan pendapatan sejumlah proyek yang diperoleh oleh PT Multi Kontrol Nusantara (MKN) sebesar Rp328 miliar.

"Pendapatan terbesar berasal dari sektor manufaktur pipa baja, yaitu dari PT Bakrie Pipe Industries (BPI) sebesar Rp1,81 triliun, dan PT South East Asia Pipe Industries (SEAPI) sebesar Rp35,07 miliar dan PT Bakrie Construction (BCons) sebesar Rp8,04 miliar," ujar Roy.

Setelah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menggeber ekspansi fasilitas pabrik perakitan bus dan truk listrik di Magelang, VKTR juga tengah menjajaki kerja sama strategis dengan sejumlah perusahaan otomotif besar dunia, yakni Yutong untuk EV Mining Truck dan JAC Motors untuk EV truck.

VKTR juga sedang melakukan proses kerja sama dengan PT Maju Motor Group (MMG) untuk menyediakan fasilitas penjualan (dealer) produk-produknya yang akan tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia.

Anindya menjelaskan, VKTR melalui perusahaan patungan bernama PT VKTR Sakti Industries (VKTS), di Magelang, Jawa Tengah, telah mulai memproduksi sejumlah unit bus listrik secara Completely Knock-Down (CKD).

Bus listrik merek BYD tipe D9 high floor yang kini tengah diproduksi ini nantinya akan digunakan sebanyak 9 unit oleh PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) sebagai moda transportasi antar-jemput karyawan. 

Selain itu, lanjut Anindya, BNBR juga tengah mengakselerasi pengembangan infrastruktur energi baru terbarukan, yang dikembangkan melalui anak usaha PT Bakrie Power, yakni PT Helio Synar Energi.

Belum lama ini, Helio telah berhasil mengembangkan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap, di pabrik milik unit usaha Perseroan, yakni PT Braja Mukti Cakra (BMC). PLTS Atap dengan kapasitas sebesar 317.7 kWp (kilowatt-peak) ini mampu memproduksi energi listrik hingga 434 MWh (megawatt-hour) per tahun. 

"Setelah BMC, Helio juga akan segera membangun PLTS Atap di pabrik-pabrik dan fasilitas operasional lainnya di lingkungan Grup Bakrie dengan kapasitas yang lebih besar. Kami merintis dan terus mengembangkan usaha di sektor infrastruktur energi baru dan terbarukan (EBT) melalui PT Helio Synar yang secara khusus mengerjakan proyek pembangkit listrik EBT yang ramah lingkungan dan menjadi tren masa depan," jelas Anindya. 

BNBR juga merintis usaha baru melalui PT Modula Sustainability Indonesia (Modula), yang berinvestasi di subsektor teknologi konstruksi pencetakan 3-dimensi (3DCP), berpatungan dengan COBOD International dari Denmark yang dimiliki perusahaan terkemuka dunia seperti GE (USA), Cemex (Belanda), Holcim (Swiss) dan Peri (Jerman). 
Modula menjadi pembuka bisnis baru bagi anak usaha PT BBI yang selama ini membidangi industri bahan bangunan dan memberikan alternatif dalam konstruksi bangunan dengan teknologi yang cepat, advanced dan ramah lingkungan.

Di sepanjang kuartal III-2023, sejumlah unit usaha BNBR berhasil membukukan prestasi menggembirakan. Unit usaha Perseroan di industri pipa baja, PT Bakrie Pipe Industries (BPI), mampu mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,81 triliun, atau naik 47,7 persen dibanding pendapatan di periode sama tahun lalu yang sebesar Rp1,23 triliun.

Kenaikan pendapatan BPI mayoritas berasal dari order sektor Oil and Gas sebesar Rp529 miliar, dan General Market sebesar Rp58 miliar.

PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) mencatatkan penjualan sebesar Rp328 miliar, atau naik 60 persen dibanding periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 204 miliar. Kenaikan ini berasal dari pendapatan MKN atas sejumlah proyek yang dijalankan oleh Perseroan.

Sementara, pendapatan anak usaha di industri komponen otomotif, PT Bakrie Autoparts, naik 27 persen, dari Rp689,7 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp791,5 miliar di triwulan III-2023.

Hal ini terjadi karena adanya kenaikan permintaan dari Customer utama pasar otomotif baik OEM maupun OES (Hino, Mitsubishi, Isuzu) di tahun 2023, terutama terkait adanya proyek baru pasca Covid-19 dan adanya peralihan teknologi kendaraan dari EURO 2 menjadi EURO 4. (TSA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.