Note

Turut Wujudkan Target SDG's 2030, Ini yang Dilakukan Vale Indonesia (INCO)

· Views 39
Turut Wujudkan Target SDG's 2030, Ini yang Dilakukan Vale Indonesia (INCO)
Turut Wujudkan Target SDG's 2030, Ini yang Dilakukan Vale Indonesia (INCO) (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) bertekad untuk terus dapat mengambil peran dalam mewujudkan target Sustainabe Development Goals (SDG's) pada 2030 mendatang, sebagaimana telah disepakati bersama dan diadopsi semua negara anggota PBB.

Upaya tersebut, di antaranya, dilakukan melalui program jangka panjang untuk berkontribusi positif terhadap pembangunan Indonesia yang berkelanjutan.

Baca Juga:
Turut Wujudkan Target SDG's 2030, Ini yang Dilakukan Vale Indonesia (INCO) Vale Indonesia (INCO) Realisasikan Belanja Modal Rp1,04 Triliun, Intip Alokasinya

Salah satu pilar yang menjadi fokus INCO dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) sesuai dengan Metadata Indikator TPB Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) adalah Good Health and Well-being. 

Program-program yang dijalankan INCO dilandaskan pada tiga pilar kemitraan strategis, yaitu antara pemerintah, masyarakat dan perusahaan, berupa Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM), Strategic Partnership and Strategic Contribution. 

Baca Juga:
Turut Wujudkan Target SDG's 2030, Ini yang Dilakukan Vale Indonesia (INCO) Vale (INCO) Raup Rp3,52 Triliun hingga Kuartal III-2023

Melalui Strategic Contribution untuk mewujudkan Good Health and Well-being, INCO melakukan aksi nyata untuk menjamin kehidupan masyarakat yang sehat melalui peresmian Program Intervensi Stunting INCO Menuju Generasi Emas, di Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.

Program tersebut secara resmi diluncurkan perusahaan, pada Jumat (27/10/2023), dan dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti, Presiden Direktur INCO Febriany Eddy, Komisaris INCO Jasman Panjaitan, CEO Primaya Hospital, Leona A Karnali, Perwakilan Kementerian Kesehatan Dahlia Hutagaol (Epidemiolog Kesehatan), Sekda Kabupaten Bandung Cakra Amiyana dan jajaran Pemerintah Kabupaten Bandung. 

Baca Juga:
Turut Wujudkan Target SDG's 2030, Ini yang Dilakukan Vale Indonesia (INCO) 20 Saham dengan Dividen Terbesar Tiap Sektor, Cocok Dikoleksi buat Passive Income

Dalam sambutannya, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengimbau banyak pihak terutama perusahaan-perusahaan pertambangan untuk turut membantu program penurunan stunting di Indonesia. Ini sebagai upaya agar dapat melangkah untuk menuju Indonesia Emas Tahun 2024. 

Menurut Arifin, untuk membuat Indonesia bisa sejajar dengan negara maju perlu didukung sumber daya manusia yang mumpuni, tangguh dan kuat. Terutama melalui generasi penerus bangsa yang masih dalam usia produktif. Tantangan ke depan tidak mudah dan harus dipersiapkan dengan baik, salah satunya melalui program penurunan stunting. 

"Untuk mencegah stunting, kita perlu memperhatikan tumbuh kembang anak dengan baik, gizi yang baik dan pendidikan yang baik. Kita harus terus mendorong program penurunan stunting sesuai dengan daerah-daerah yang diinformasikan oleh BKKBN agar menjadi lokasi prioritas yang perlu lebih dulu ditangani," ujar Arifin.

Dalam beberapa tahun ke depan, Arifin berharap di Desa Nanjung dan Kabupaten Bandung ini angka stunting-nya menjadi yang paling rendah di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Arifin juga menyampaikan apresiasinya pada INCO yang turut dalam program pencegahan stunting.

"Saya berterima kasih kepada INCO bersama RS Primaya atas bantuannya yang akan memberikan pelatihan-pelatihan kepada stakeholder terkait dan kami harapkan program ini dapat berjalan secara berkelanjutan. Semoga upaya kita yang terintegrasi dan terorganisasi ini dapat mendapatkan hasil yang optimal," tutur Arifin.

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Nopian Andusti, menambahkan bahwa di Kabupaten Bandung angka stunting masih cukup tinggi sehingga kegiatan ini sudah tepat untuk dimulai dari wilayah ini. 

"Tahun 2021-2022 angka stunting sudah mulai turun cukup signifikan, sehingga di tahun 2023 ini kita terus berusaha menurunkan angka stunting dan terus mengedukasi dari hulu terkait pentingnya pencegahan stunting," ujar Nopian.

Upaya edukasi dilakukan sejak dari calon pengantin, berlanjut ke masa kehamilan dan janin,  kemudian bayi baru lahir sebelum usia 2 tahun atau saat masih golden age.

BKKBN juga mencanangkan program edukasi pentingnya program KB dengan melihat kondisi kesehatan pengantin. Salah satunya untuk menunda kehamilan bagi ibu yang mengidap anemia agar dapat menggunakan pil KB bagi pasangan keluarga baru.

Program Intervensi Stunting Menuju Generasi Emas yang diresmikan INCO sejalan dengan penerapan manajemen tata kelola ESG (Environment, Social, Governance) yang baik dari perusahaan.

INCO berusaha secara konsisten berperan aktif dalam mendukung program pemerintah. Dalam hal ini melalui intervensi stunting, baik di lingkungan kegiatan operasi ataupun di luar kegiatan operasi yang terindikasi memiliki dampak stunting secara signifikan.

Program intervensi stunting yang dijalankan PT Vale telah merujuk dari arahan-arahan dan program pemerintah. Salah satunya Surat Kementerian ESDM Nomor 61.Und/RT.01/SJN.U/2023 Perihal Undangan Percepatan Penuruan Stunting (31 Maret 2023) di Iingkungan Kementerian ESDM RI.  

CEO INCO, Febriany Eddy menyampaikan, program ini juga selaras dengan tujuan PT Vale, meski merupakan perusahaan pertambangan tapi komitmen terhadap peningkatan kualitas hidup menjadi perhatian penting.

"Walaupun kami perusahaan tambang, tujuan kami adalah meningkatkan kualitas hidup dan mentransformasi masa depan. Bersama. Karena esensi pertambangan berkelanjutan adalah membawa kemanfaatan sebesar-besarnya bagi kehidupan kita," ujar Febriany.

Febriany mengungkapkan, pihaknya berkomitmen ambil bagian dalam percepatan menurunkan angka stunting sesuai dengan target yang dicanangkan pemerintah. 

"Kami berharap dapat memberikan kontribusi untuk tercapainya target penurunan indeks prevalensi stunting menjadi 14% di seluruh Indonesia pada 2024. Dengan menekan angka stunting, ke depannya akan tercapai generasi muda yang sehat dan produktif menuju Indonesia Emas 2045," tutur Febriany. 

Febriany menuturkan, upaya preventif dan promotif untuk pencegahan stunting dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan juga gizi sensitif dengan target sasaran balita usia 0-5 bulan dan ibu hamil.

Program intervensi stunting ini akan dijalankan selama dua tahun dan menyelaraskan dengan program nasional percepatan penurunan angka stunting.

Kabupaten Bandung menjadi lokasi yang dipilih PT Vale untuk melakukan upaya preventif dan promotif pencegahan stunting karena masih menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat dengan prevalensi balita stunting yang  cukup tinggi.

Prevalensi stunting (tinggi badan menurut umur) di Kabupaten Bandung mencapai 25 persen menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dirilis oleh Kemenkes RI.

Pelaksanaan tahap awal yang dilakukan oleh PT Vale adalah health risk assessment dan profiling kondisi stunting di berbagai wilayah. Bertujuan untuk melakukan evaluasi resiko angka stunting sebelum di tentukan prioritas intervensi.

Hal ini dilakukan dengan mendasarkan pada Kemenkes dan Dinas Kesehatan, khususnya melibatkan data Tim Percepatan Pencegahan Stunting (TPPS) selama dua pekan.

Dilanjutkan tahap kedua berupa education & public health counseling yang berfokus pada penerima Intervensi. Program ini dilakukan oleh tim ahli Kesehatan Masyarakat (Kesmas) dibantu oleh tim Promosi Kesehatan Masyarakat (PromKes). 

Kemudian tahap ketiga dilakukan eksekusi program pemberian gizi spesifik berupa makanan pendampingan ASI, wajib ASI 0-6 bulan dan pemberian makanan sehat baik untuk ibu mapun bayi (1-2 tahun). Selain itu juga pemberian gizi sensitif berupa survey dan perbaikan sanitasi untuk prioritas penerima intervensi. 

Selanjutnya pada tahap keempat surveilance program dengan melibatkan Tenaga Kesehatan (Nakes) dan berkolaborasi dengan TPPS, serta di tambah dengan team surveliance Kesmas.

Seluruh rangkaian kegiatan ini juga akan dievaluasi oleh PT Vale melalui PMO project management team untuk melakukan monitoraing sebagai tahap akhir dari program yang dilaksanakan. 

Febriany menambahkan, Program Intervensi Stunting Menuju Generasi Emas dari PT Vale ini tidak akan berhenti di Jawab Barat (Kabupaten Bandung) saja, namun akan berlanjut ke beberapa opsi daerah lain di seluruh Indonesia. 

"Kami akan menyasar kelompok masyarakat langsung di beberapa wilayah/kota yang dipilih berdasarkan kondisi angka stunting di atas rata-rata nasional, di luar area pemberdayaan. Sejauh ini opsi daerah lain yang sudah kami tetapkan adalah Sumatera Utara (Tapanuli, Batubara, Labuanbatu, Samosir), Kalimantan Barat (Kapuas/Barito), Jawa Tengah (Purwokerto, Banyumas, Mungkid, Magelang), Jawa Timur (Jember), NTB, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara," tegas Febriany. (TSA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.