Note

Dana Asing Kabur Rp5 Triliun di Oktober, Awan Gelap Bayangi IHSG

· Views 50
Dana Asing Kabur Rp5 Triliun di Oktober, Awan Gelap Bayangi IHSG
Dana Asing Kabur Rp5 Triliun di Oktober, Awan Gelap Bayangi IHSG. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah terkena tekanan jual seiring investor asing keluar dari pasar saham dalam negeri.

Secara year to date (YTD), kinerja IHSG terkoreksi 1,14 persen dan selama sebulan tertekan 2,53 persen.

Baca Juga:
Dana Asing Kabur Rp5 Triliun di Oktober, Awan Gelap Bayangi IHSG IHSG Sesi I Ditutup Naik 0,87 Persen, 293 Saham Terbang

Sementara, IHSG menguat 0,87 di 6.772,82 pada penutupan sesi I perdagangan Jumat (27/10/2023).

Kinerja IHSG menjelang akhir pekan mengalami peningkatan setelah pada hari kemarin ditutup tumbang 1,75 persen di level 6.714,5.

Baca Juga:
Dana Asing Kabur Rp5 Triliun di Oktober, Awan Gelap Bayangi IHSG BEI Sebut Lonjakan Suku Bunga BI Berdampak pada Minat Investasi Saham

Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh dinamika global kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) yang membuat sejumlah pasar saham akhir-akhir ini ‘kebakaran’. Serta perang di Timur Tengah yang membuat dunia kembali dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi.

Pada penutupan perdagangan IHSG, Kamis (26/10/2023), terdapat 153 saham menguat, 397 saham melemah dan 200 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp9,9 triliun dari 18,3 miliar saham yang diperdagangkan.

Baca Juga:
Dana Asing Kabur Rp5 Triliun di Oktober, Awan Gelap Bayangi IHSG Saham Prajogo Pangestu (CUAN) Tiba-Tiba Terbang

Indeks LQ45 turun 2,48 persen ke 889,316, indeks JII turun 1,55 persen ke 524,974, indeks IDX30 turun 2,63 persen ke 458,05 dan indeks MNC36 turun 2,36 persen ke 345,244.

Indeks sektoral mayoritas melemah yakni sektor energi 1,21 persen, barang baku 0,95 persen, industri 0,53 persen, non siklikal 1,21 persen, siklikal 1,39 persen, keuangan 1,58 persen, properti 0,31 persen, teknologi 1,63 persen, infrastruktur 1,46 persen, transportasi 1,89 persen. Sedangkan sektor yang menguat hanya sektor kesehatan 0,18 persen.

Sepanjang perdagangan kemarin, asing melakukan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp1,39 triliun. Dana asing sudah keluar dari pasar saham RI sebesar Rp2,44 triliun dalam sepekan dan mencapai Rp5,12 triliun di pasar reguler selama Oktober. (Lihat grafik di bawah ini.)

Dana Asing Kabur Rp5 Triliun di Oktober, Awan Gelap Bayangi IHSG

Tiga saham perbankan big cap juga terpantau menduduki puncak emiten yang terus dijual oleh asing pada perdagangan Kamis (26/10).

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dijual asing Rp852,7 miliar pada perdagangan kemarin. Sementara PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga dijual asing Rp206,9 miliar.

Adapun emiten PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga terpantau mengalami foreign net sell mencapai Rp176 miliar.

Di urutan empat, saham Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) juga dilego asing mencapai Rp88,4 miliar. Sementara di urutan ke lima ada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang dilego asing Rp82,2 miliar.

Secara keseluruhan, Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik sebesar Rp 4,32 triliun pada periode 9-12 Oktober 2023.

Nilai tersebut terdiri dari modal asing keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) Rp 4,62 triliun dan dari pasar saham Rp 0,10 triliun, dan modal asing yang masuk di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp 0,40 triliun.

Sentimen Global

Tak hanya Indonesia, fenomena arus keluar modal asing juga terjadi di negara Tirai Bambu, China yang meningkat tajam menjadi USD75 miliar sepanjang bulan September lalu.

Menurut laporan Nikkei Asia, arus modal keluar di bulan tersebut merupakan angka bulanan terbesar sejak 2016 karena semakin intensifnya tekanan depresiasi terhadap yuan.

Melansir South China Morning Post (SCMP) (23/10), investor terus menarik uang dari bursa saham China daratan di tengah merosot harga saham.

Investor asing melakukan penjualan bersih saham A sebesar USD3,3 miliar pada pekan 16-20 Oktober, sehingga aliran modal keluar asing di China sepanjang bulan Oktober mencapai USD5,1 miliar atau sekitar setengah dari arus keluar bersih di wilayah tersebut.

Indeks CSI 300 juga sempat jatuh 4,2 persen pada minggu tersebut dan mendekati level terendah dalam 12 bulan.

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.