Note

Pound Sterling Melemah karena Meredanya Sentimen Pasar di Tengah Ketegangan Timur Tengah

· Views 55
Bagikan:
  • Pound Sterling melemah menuju terendah tujuh bulan karena ketegangan Israel-Palestina meredam sentimen pasar.
  • Permintaan tenaga kerja di Inggris mulai menghadapi dampak buruknya aktivitas bisnis.
  • Keputusan suku bunga yang stabil diantisipasi dari BoE untuk menghindari resesi.

Pound Sterling (GBP) terus menghadapi tekanan jual yang kuat karena sentimen pasar yang suram akibat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah ditambah dengan prospek ekonomi Inggris yang buruk. Pasangan GBP/USD melanjutkan penurunan beruntunnya untuk sesi perdagangan ketiga berturut-turut karena kondisi pasar tenaga kerja dan aktivitas bisnis di wilayah Inggris memburuk karena penurunan pesanan bisnis baru.

Serangkaian indikator ekonomi yang lemah dari perekonomian Inggris telah melemahkan ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Bank of England (BoE). Bank sentral diprakirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di 5,25% untuk menghindari kerugian ekonomi lebih lanjut. BoE diprakirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah karena peningkatan lebih lanjut dalam biaya pinjaman dapat mendorong perekonomian ke dalam resesi.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Melanjutkan Penurunan Beruntunnya di Tengah Sentimen Risk-Off

  • Pound Sterling melanjutkan penurunannya untuk sesi ketiga berturut-turut karena sentimen pasar berubah suram.
  • Sentimen pasar yang lebih luas berubah menjadi risk-off ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali pada hari Rabu bahwa pasukannya sedang mempersiapkan serangan darat untuk melenyapkan Hamas di Gaza dengan tujuan 'menyelamatkan bangsa'.
  • Benjamin Netanyahu lebih lanjut menambahkan bahwa dia tidak akan memberikan rincian kapan serangan akan dimulai tetapi tentara akan menghancurkan kelompok militer Palestina.
  • Meningkatnya risiko perluasan konflik Israel-Palestina telah mengurangi daya tarik aset-aset yang dianggap berisiko.
  • Selain sentimen pasar yang suram, memburuknya prospek perekonomian Inggris telah mengakibatkan sell-off yang intens pada Pound Sterling.
  • Survei dari S&P Global pada bulan Oktober menunjukkan bahwa aktivitas bisnis di Inggris masih berada dalam fase kontraksi karena perusahaan-perusahaan beroperasi pada kapasitas yang lebih rendah karena buruknya permintaan di pasar domestik dan luar negeri.
  • Perusahaan-perusahaan Inggris sangat bergantung pada simpanan persediaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini karena pesimisme terhadap prospek permintaan.
  • “Perekonomian Inggris terus mendekati resesi pada bulan Oktober, karena peningkatan biaya hidup, kenaikan suku bunga, dan penurunan ekspor secara luas dianggap sebagai penyebab penurunan output pada bulan ketiga, menurut Chris Williamson, Kepala Ekonom Bisnis di S&P Global Market Intelijen.
  • Dampak dari lemahnya aktivitas bisnis berdampak nyata pada pasar tenaga kerja karena para pengusaha di Inggris mengurangi pekerja untuk ketiga kali berturut-turut. Office for National Statistics (ONS) Inggris melaporkan bahwa 82 ribu karyawan kehilangan pekerjaan pada bulan Agustus. Selain itu, Perubahan Jumlah Klaim meningkat tajam sebesar 20,4 ribu di bulan September.
  • Ke depan, investor akan fokus pada keputusan suku bunga Bank of England (BoE) yang akan diumumkan pada 2 November.
  • Karena lemahnya belanja konsumen, aktivitas bisnis buruk, dan memburuknya kondisi pasar tenaga kerja, para pembuat kebijakan BoE diprakirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di 5,25% untuk kedua kalinya.
  • Investor masih khawatir terhadap prospek inflasi karena Perdana Menteri Inggris hanya punya waktu tiga bulan untuk memenuhi janjinya mengurangi separuh inflasi ke 5,4% pada akhir tahun.
  • Sementara itu, Dolar AS meraih tertinggi baru dua minggu di 106,86 karena meningkatnya daya tarik terhadap aset-aset safe-haven akibat ketegangan geopolitik.
  • Permintaan terhadap Dolar AS menguat seiring dengan ketahanan perekonomian AS meskipun suku bunga Federal Reserve (The Fed) lebih tinggi, tidak seperti negara-negara lain yang sedang kesulitan untuk mendapatkan pijakan yang kuat di lingkungan suku bunga tinggi.
  • Survei S&P Global menunjukkan bahwa aktivitas bisnis AS di sektor swasta melaporkan perbaikan pada bulan Oktober. Sentimen bisnis membaik karena ekspektasi bahwa The Fed selesai menaikkan suku bunganya.
  • Sementara itu, investor menunggu data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga, yang akan dipublikasikan pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB). Para ekonom memprakirakan perekonomian AS tumbuh 4,2% pada basis tahunan, dibandingkan pertumbuhan 2,1% yang tercatat tahun lalu pada periode yang sama.

Analisis Teknis: Pound Sterling Jatuh Menuju Terendah Tujuh Bulan di 1,2040

Pound Sterling turun menuju terendah tujuh bulan di sekitar 1,2040 karena sentimen pasar yang suram. Pasangan GBP/USD terekspos support psikologis di angka bulat penting 1,2000 karena tren keseluruhannya bearish. Tren jangka pendek Cable adalah bearish karena Exponential Moving Averages (EMA) 20- dan 50-hari mengarah ke bawah. Osilator momentum kembali tergelincir ke kisaran bearish, yang mengindikasikan bahwa siklus penurunan baru telah dimulai.

Bagikan: Pasokan berita

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.