IHSG Sesi I Terkoreksi 1,61 Persen, Sektor Energi Jadi Pemberat

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup koreksi 1,61% atau 109,69 poin ke level 6.724 pada perdagangan sesi pertama Kamis (26/10/2023). 

Sepanjang perdagangan sesi pertama, indeks menyentuh angka tertingginya di level 6.838. Siang ini, total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 10,57 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp5,26 triliun, dan ditransaksikan sebanyak 751.668 kali. 

Baca Juga:

Bursa Asia Kebakaran, IHSG Ikut Turun Tajam

Adapun sebanyak 385 saham harganya terkoreksi, 143 saham harganya naik dan 202 saham lain harganya stagnan.

Dari sisi sektoral, hanya sektor kesehatan yang berada di zona hijau atau naik 0,18%. Sementara seluruh sektor lainnya berada di zona merah, dengan sektor energi memimpin pelemahan sebesar 1,55%.

Baca Juga:

IHSG Dibuka Koreksi ke 6.8322, DWGL Pimpin Top Losers

Kemudian, sektor keuangan turun 1,50%, sektor siklikal turun 1,45%, sektor transportasi turun 1,32%, sektor infrastruktur turun 1,19%, sektor non siklikal turun 1,07%, sektor bahan baku turun 1,01%, sektor teknologi turun 0,85%, sektor properti turun 0,81% dan sektor industri turun 0,69%.

Indeks LQ45 turun 2,09% ke level 893, indeks IDX30 turun 2,18% ke level 460, indeks JII turun 1,50% ke level 525, serta indeks MNC36 turun 2,03% ke level 346.

Baca Juga:

IHSG Hari Ini Berpeluang Koreksi, Cermati BMRI hingga BRIS

Adapun, tiga saham yang menempati posisi top gainers yaitu PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) naik 34,46% ke Rp199, PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) naik 24,24% ke Rp82 dan PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) naik 20,59 ke Rp164.

Tiga saham yang menempati posisi top losers yaitu PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) turun 9,68% ke Rp56, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) turun 9,50% ke Rp362, dan PT Millennium Pharmacon International Tbk (SDPC) turun 7,41% ke Rp175.

Lalu, tiga saham yang teraktif diperdagangkan hingga sesi pertama ini antara lain, PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU), PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) dan PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET). 

(DES)