Note

Pound Sterling Masih Lemah karena Prospek Permintaan Rentan

· Views 54
Bagikan:
  • Pound Sterling menghadapi sell-off karena aktivitas bisnis turun dan perekrutan tenaga kerja di Inggris terhenti.
  • Para pengusaha di Inggris melepaskan tenaga kerja untuk ketiga kali berturut-turut karena menurunnya pesanan baru.
  • Investor melihat BoE mempertahankan suku bunga tidak berubah karena perekonomian Inggris terekspos resesi ringan.

Pound Sterling (GBP) tampaknya akan mengalami penurunan karena ekspektasi resesi ringan pada perekonomian Inggris telah meningkat. Pasangan GBP/USD turun kembali karena tingginya biaya pinjaman oleh Bank of England (BoE), prospek permintaan buruk, dan meningkatnya ketegangan geopolitik.

Pasar tenaga kerja Inggris tampaknya menghadapi konsekuensi dari melambatnya aktivitas bisnis, dengan para pemberi kerja melepaskan tenaga kerja untuk ketiga kali berturut-turut. Ke depan, investor akan fokus pada keputusan suku bunga BoE yang akan diumumkan minggu depan. BoE diprakirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di 5,25% untuk kedua kali berturut-turut, dan para pembuat kebijakan diprakirakan akan menurunkan prospek pertumbuhan.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Tetap Lemah di Tengah Penguatan Dolar AS

  • Pound Sterling menemukan support interim di dekat 1,2160 setelah koreksi tajam dari tertinggi delapan hari di sekitar 1,2290.
  • Penurunan lebih lanjut pada Pound Sterling tampaknya dibenarkan karena perekonomian Inggris diprakirakan akan jatuh ke dalam resesi ringan karena menurunnya aktivitas bisnis di tengah memburuknya lingkungan permintaan.
  • S&P Global melaporkan pada hari Selasa bahwa IMP Manufaktur di 45,2, lebih baik dari ekspektasi 45,0 dan sebelumnya 44,3. Namun, angka di bawah ambang batas 50,0 menandakan kontraksi aktivitas pabrik. Aktivitas manufaktur Inggris telah mengalami kontraksi selama lebih dari setahun, menurut data IMP.
  • Ini merupakan periode penurunan aktivitas pabrik terpanjang di negara ini sejak tahun 2008-2009 karena perusahaan-perusahaan mengurangi persediaan karena melambatnya pesanan baru.
  • Perusahaan-perusahaan Inggris telah membekukan perekrutan pekerja di tengah rendahnya tingkat bisnis baru. S&P Global melaporkan bahwa para pengusaha masih khawatir terhadap prospek perekonomian Inggris dan kendala belanja karena biaya pinjaman yang lebih tinggi.
  • IMP Jasa di bulan Oktober 49,2, di bawah ekspektasi 49,5, dan rilis September 49,3. IMP Jasa, yang mengukur aktivitas di antara penyedia jasa, mengalami kontraksi selama tiga bulan berturut-turut.
  • Dampak dari pembekuan perekrutan oleh para pengusaha Inggris terlihat jelas dalam data pasar tenaga kerja yang dilaporkan oleh Office for National Statistics (ONS) Inggris pada hari Selasa.
  • ONS melaporkan bahwa tingkat lapangan kerja turun untuk ketiga kali berturut-turut. Para pengusaha melepaskan 82 ribu pekerja pada periode Juni-Agustus, angka yang jauh lebih rendah dibandingkan ekspektasi PHK 198 ribu. Dalam periode tiga bulan hingga Juli, tingkat lapangan kerja berkurang 207 ribu karyawan.
  • Tingkat Pengangguran Inggris turun ke 4,2% pada kuartal Agustus dibandingkan ekspektasi dan angka sebelumnya 4,3%.
  • Data ekonomi yang dirilis pada bulan Oktober mengindikasikan bahwa perekonomian Inggris sedang kesulitan karena tingginya suku bunga dari Bank of England (BoE).
  • Perlambatan dalam aktivitas bisnis, permintaan tenaga kerja, dan lemahnya belanja konsumen kemungkinan akan mendorong BoE untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah di 5,25% dalam pertemuan kebijakan moneter yang dijadwalkan pada tanggal 2 November.
  • Selera risiko pelaku pasar masih lemah karena pasukan Israel bersiap memasuki Gaza untuk melakukan serangan darat.
  • Sementara itu, Dolar AS pulih pada hari Selasa setelah menemukan support di dekat 105,40. Investor memburu Dolar AS setelah IMP Oktober yang optimis.
  • Pekan ini, investor akan mencermati data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga, yang akan dipublikasikan pada hari Kamis. Para ekonom mengantisipasi tingkat pertumbuhan dua kali lipat ke 4,2% dibandingkan sebelumnya 2,1% pada basis tahunan.
  • Tingkat pertumbuhan yang kuat pada Juli-September dapat meningkatkan peluang pengetatan kebijakan lebih lanjut oleh Federal Reserve (The Fed) dalam pertemuan kebijakan moneter yang dijadwalkan pada tanggal 1 November.

Analisis Teknis: Pound Sterling Jatuh Setelah Pullback Berumur Pendek ke Dekat 1,2300

Pound Sterling menghadapi sell-off yang intens setelah pullback berumur pendek ke dekat resistance angka bulat 1,2300. Pasangan GBP/USD gagal bertahan di atas Exponential Moving Average (EMA) 20-hari, yang mengindikasikan bahwa tren jangka pendeknya bearish. Prospek Cable yang lebih luas sangat bearish karena EMA 50-hari dan 200-hari miring ke bawah. Penurunan lebih lanjut pada pasangan GBP/USD dapat menyeretnya menuju support psikologis 1,2000.

Bagikan: Pasokan berita

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.