ANALIS MARKET (24/10/2023) : IHSG Cenderung Tertekan

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (23/10), IHSG ditutup melemah 107,20 poin (-1,57%) ke level 6.741,96.

IHSG melemah sejalan dengan bursa regional di tengah sentimen negatif ketidakpastian global akibat eskalasi geopolitik Timur-Tengah, kenaikan yield obligasi, dan wait & see arah kebijakan The Fed.

Dari internal, investor masih mencermati perkembangan politik selama proses pendaftaran Capres dan Cawapres untuk Pemilu 2024, serta berlanjutnya tren pelemahan Rupiah yang tercatat melemah 0,55% terhadap dollar AS menjadi Rp15.943 (JISDOR).

Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (-0,58%), S&P 500 (-0,17%), dan Nasdaq (+0,27%).

Saham-saham AS mengakhiri sesi yang fluktuatif dengan hasil yang beragam pada hari Senin, menjelang minggu yang sibuk dengan laporan pendapatan empat perusahaan teknologi besar.

Imbal hasil (yield) obligasi Treasury AS bertenor 10-tahun turun menjadi 4,84% setelah naik di atas 5%, yang merupakan titik tertinggi sejak tahun 2007.

Dari sisi sektor, sektor teknologi dan konsumen merupakan sektor dengan kinerja terbaik, kemudian energi dan material merupakan sektor yang paling menderita.

Microsoft (+0.8%), Alphabet (+0.6%), Amazon (+1.1%) dan Meta (+1.7%) semuanya menguat menjelang laporan triwulanan mereka.

Di sisi lain, Chevron kehilangan -3,7% setelah perusahaan setuju untuk membeli saingannya yang lebih kecil, Hess, seharga $53 miliar dalam bentuk saham.

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor hari ini akan mencermati rilis data Perkembangan Uang Beredar Indonesia (Sep-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (24/10).