Yield Treasury AS Tenor 10-Tahun Tembus 5 Persen, Tertinggi sejak 2007
IDXChannel - Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) alias US Treasury bertenor 10-tahun naik ke atas 5 persen pada Senin (23/10) untuk pertama kalinya dalam 16 tahun. Ini seiring investor khawatir bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga pada tingkat tertinggi saat ini lebih lama.
Yield Treasury tenor 10-tahun, yang merupakan tolok ukur alias benchmark harga aset di seluruh dunia, naik 0,078 poin persentase menjadi 5 persen, yang merupakan level tertinggi sejak Juli 2007. (Lihat grafik di bawah ini.)
Mengutip Financial Times (FT), Senin (23/10), hal ini turut memperpanjang penyesuaian harga (repricing) utang pemerintah yang didorong oleh data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan dan peningkatan pasokan obligasi pemerintah.
Yield obligasi Treasury yang bertenor lebih panjang telah bergerak lebih tinggi sejak The Fed mengindikasikan dalam dot plot dari pertemuan September bahwa para pejabat bank sentral tersebut memperkirakan potensi penurunan suku bunga lebih lambat pada 2024 dan 2025.
Data ekonomi AS yang kuat sejak saat itu semakin menguatkan ekspektasi investor bahwa The Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Serangkaian data dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan bahwa perekonomian AS berada dalam kondisi sehat, meskipun terjadi kenaikan suku bunga bersejarah yang dilakukan oleh The Fed selama 18 bulan terakhir.
Pekan lalu, Departemen Perdagangan melaporkan, penjualan ritel Negeri Paman Sam meningkat lebih dari perkiraan pada bulan September. Data tersebut dirilis setelah data Departemen Tenaga Kerja dari awal bulan yang menunjukkan peningkatan dramatis dalam perekrutan kerja pada September.
Di pasar berjangka, para pedagang memperkirakan bahwa suku bunga akan berada pada level 4,7 persen pada akhir 2024, dibandingkan dengan ekspektasi pada level 4,2 persen pada awal September.
Pergerakan terbaru dalam imbal hasil Treasury ini terjadi setelah Ketua Fed ‘Jay’ Powell pada pidato Kamis pekan lalu mengisyaratkan bahwa bank sentral AS tersebut siap untuk tidak menaikkan suku bunga dalam rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada November mendatang.
Powell mengatakan The Fed akan mengambil keputusan suku bunga dengan “hati-hati”, dan mengambil sikap hati-hati menjelang periode blackout yang dijadwalkan sebelum pertemuan dua hari yang dimulai pada 31 Oktober.
Selama periode blackout, The Fed membatasi sejauh mana staf dan peserta FOMC dapat berbicara di depan umum atau memberikan wawancara.
Para analis mengatakan kehati-hatian The Fed dalam menaikkan suku bunga ketika pertumbuhan masih kuat membantu mendorong imbal hasil obligasi jangka panjang lebih tinggi lantaran investor memperkirakan suku bunga harus tetap pada tingkat tinggi dalam jangka waktu lebih lama untuk menurunkan inflasi. (ADF)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.