Note

Bursa Saham Global Kebakaran, Memori Tragedi Black Monday 1987?

· Views 48
Bursa Saham Global Kebakaran, Memori Tragedi Black Monday 1987?
Bursa Saham Global Kebakaran, Memori Tragedi Black Monday 1987? (Foto: Freepik)

IDXChannel - Bursa global kompak memerah pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin (23/10/2023). Sejumlah sentimen menyebabkan kinerja sebagian besar indeks di bursa Asia dan Eropa tertekan.

Terutama dampak perang di Timur Tengah yang melibatkan Israel dan Palestina serta negara-negara barat lainnya.

Baca Juga:
Bursa Saham Global Kebakaran, Memori Tragedi Black Monday 1987? Mengenal 2 Koleksi Saham Erick Thohir, Sempat Bikin Cuan Berkat Rumor Cawapres

Tak hanya itu, sinyal hawkish bank sentral paling berpengaruh di dunia, The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) cukup membuat pasar bergejolak dalam sepekan terakhir.

Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun kini kembali berada di level 5 persen pada perdagangan hari ini.

Baca Juga:
Bursa Saham Global Kebakaran, Memori Tragedi Black Monday 1987? Saham Erick Thohir MARI dan ABBA Kompak ARB, Sinyal Apa?

Di Tanah Air, menguatnya rupiah dan sinyal hawkish The Fed cukup menjadi beban kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal pekan.

Penutupan perdagangan minggu lalu, dari Negeri Paman Sam, indeks Dow Jones ditutup turun 0,81 persen, S&P 500 turun 1,27 persen dan Nasdaq 100 ditutup turun paling dalam 1,55 persen pada Jumat (20/10/2023).

Baca Juga:
Bursa Saham Global Kebakaran, Memori Tragedi Black Monday 1987? Saham PMMP Kaesang Tembus ARA 25 Persen, Ada Apa?

Penurunan ini diikuti oleh sebagian besar bursa Asia di awal pekan ini. Indeks Nikkei 225 di Jepang mengalami penurunan 0,86 persen. Sementara indeks saham Shanghai Composite menurun 1,42 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

Bursa Saham Global Kebakaran, Memori Tragedi Black Monday 1987?

Kemudian, indeks KOSPI di Korea Selatan turun 0,76 persen dan indeks ASX 200 di Australia turun 0,85 persen. Nifty 50 di India turun 0,66 persen.

Indeks TOPIX di Jepang turun 0,71 persen. Indeks Strait Times Index di Singapura turun 0,61 persen. Sementara bursa Hang Seng di Hong Kong sedang tutup karena libur Chung Yeung Festival.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ditutup merah dengan penurunan mencapai 1,57 persen.

Di benua Eropa, bursa Inggris FTSE 100 dibuka dengan mengalami tekanan sebesar 0,39 persen dan indeks GDAXI di Jerman turun 0,45 persen.

Kinerja IHSG

Kinerja IHSG pada perdagangan hari ini, Senin (23/10/2023), terpantau bergerak di zona merah. Pada pembukaan, indeks dibuka di level 6.849, kemudian terkoreksi pada penutupan sesi pertama.

Pada penutupan sesi pertama, IHSG ditutup turun 1,26 persen atau 86,20 poin ke level 6.762. Seluruh sektor juga parkir di zona merah dengan sektor infrastruktur terkoreksi paling dalam sebesar 3,36 persen.

Hingga penutupan, IHSG parkir di zona merah dengan penurunan sebesar 1,57 persen atau 107,210 poin ke level 6.741,96.

Secara year to date (YTD), kinerja IHSG juga sudah tertekan 1,59 persen dan selama sebulan terakhir telah mengalami tekanan 3,92 persen.

Oktober biasanya menjadi bulan yang indah bagi IHSG. Kinerja IHSG selama Oktober dalam 10 tahun terakhir menghijau 8 kali, dan hanya 2 kali memerah dengan rerata kenaikan 2,14 persen sepanjang 2013 hingga 2022.

Merah terakhir IHSG di bulan Oktober terjadi pada 2018 saat IHSG minus 2,4 persen di bulan tersebut.

Dalam riset Algo Research (22/10) disebutkan, kurangnya katalis di pasar saham Tanah Air dan meningkatnya imbal hasil obligasi global yang mencapai 5 persen sepanjang pekan lalu mendorong menyebabkan terjadinya arus keluar modal asing bersih.

Riset Algo juga menemukan arus keluar ekuitas selama 4 bulan berturut-turut mencapai Rp6 triliun. Sementara pasar obligasi mengalami arus keluar selama 3 bulan berturut-turut sebesar Rp43 triliun, dimana keduanya telah menyebabkan depresiasi rupiah dan cadangan devisa turun secara substansial.

Khususnya di pasar saham, dalam 3 bulan terakhir saham-saham big cap seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebagai saham yang diborong asing paling laris.

Sementara, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) sebagai saham paling banyak diborong asing.

Jika arus modal keluar terus berlanjut, saham-saham berkapitalisasi besar dengan arus masuk asing bersih YTD akan rentan terhadap aksi jual seperti BBRI, BBNI dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.