IHSG Berpotensi Konsolidasi, Simak Deretan Saham Pilihan Analis Hari Ini

IDXChannel - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin (23/10/2023), diperkirakan bakal cenderung terkonsolidasi di sepanjang perdagangan.

Prediksi tersebut disampaikan oleh Chief Executive Officer PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, dalam risetnya, Minggu (21/10/2023).

Baca Juga:

Analisis Saham Pilihan: MEDC, MDKA Hingga MAPA

Berbekal asumsi bakal terjadinya tren konsolidasi tersebut, William memperkirakan pergerakan indeks sepanjang hari bakal lebih banyak berkuatat di kisaran level 6.821 hingga 6.954.

Dalam kondisi pasar yang demikian, William meyakini masih ada sejumlah saham yang cukup potensial, sehingga layak masuk dalam daftar rekomendasi.

Baca Juga:

IHSG Rawan Koreksi, Simak Saham-Saham Pilihan Berpotensi Cuan

Deretan saham tersebut, meliputi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Selain itu, masih ada juga PT Indofood CBP Tbk (ICBP), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). 

Baca Juga:

Cermati Saham Pilihan: GGRM, HEAL, Hingga UNVR

Menurut William, pergerakan IHSG terlihat masih dibayangi oleh gelombang tekanan yang datang berasal dari dalam maupun luar negeri.

"Masih cukup besarnya peluang koreksi wajar tetap perlu diwaspadai mengingat tercatatnya arus deras capital outflow yang terjadi secara ytd serta masih berlangsungnya pelemahan nilai tukar Rupiah," tulis William, dalam riset tersebut.

Di sisi lain, William menjelaskan, rilis data perekonomian tingkat suku bunga yang mengalami peningkatan juga akan turut memberikan dampak terhadap sejumlah emiten terkait.

Sebelumnya, IHSG selama sepekan periode 16 sampai 20 Oktober 2023 mengalami penurunan hingga 1,12 persen ke level 6.849,168.

Data perdagangan mencatat terjadinya peningkatan sebesar 23,08 persen pada rata-rata volume transaksi harian bursa selama sepekan, yaitu menjadi 24,01 miliar lembar saham dari 19,51 miliar lembar saham pada pekan lalu. (TSA)