ANALIS MARKET (19/10/2023) : IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (18/10), IHSG ditutup melemah 11,71 poin (-0,17%) ke level 6.927,91.

IHSG melemah di tengah sentimen bervariatif di market. Kemarin, data penjualan ritel AS (Sep-23) tercatat tumbuh 0,7% mtm, di atas ekspektasi (0,3% mtm).

Kemudian, inflasi Kanada (Sep-23) tercatat 3,8% yoy, di bawah ekspektasi (4% yoy).

Selanjutnya, rilis data PDB China (Q3-23) tercatat tumbuh 4,9% yoy, lebih tinggi dari ekspektasi (4,4% yoy) meskipun lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya (6,3% yoy).

Investor masih akan menanti rilis beberapa data ekonomi lainnya, seperti Inflasi Inggris dan Zona Euro (Sep-23).

Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,98%), S&P 500 (-1,34%), dan Nasdaq (- 1,62%).

Ketiga indeks saham utama AS melemah pada hari Rabu, karena meningkatnya gejolak di Timur Tengah mengurangi ketertarikan investor memasuki asset kelas yang beresiko ditengah musim rilis laporan keuangan.

Di sisi pendapatan, Morgan Stanley kehilangan -6,8% karena labanya menyusut.

Saham United Airlines merosot -9,7% setelah perusahaan tersebut mengatakan penghentian penerbangan ke Israel dan tingginya biaya bahan bakar akan merugikan laba Q4.

Sebaliknya, Procter & Gamble naik +2,5% pasca melaporkan laba dan pendapatan kuartalan yang melampaui ekspektasi analis.

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor hari ini akan menantikan hasil dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) terkait kebijakan suku bunganya,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (19/10).