Note

Aksi Borong Patrick Walujo Tak Mampu Buat GOTO Hijau

· Views 71
Aksi Borong Patrick Walujo Tak Mampu Buat GOTO Hijau
Aksi Borong Patrick Walujo Tak Mampu Buat GOTO Hijau. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sudah memerah selama 8 hari beruntun. Sentimen positif dari aksi borong sang direktur utama tidak mampu membuat saham emiten jasa ride-hailing dan e-commerce tersebut berbalik arah.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/10), pukul 11.25 WIB, saham GOTO turun 3,08 persen secara harian ke Rp63 per saham. Nilai transaksi saham GOTO mencapai Rp107,57 miliar dan volume perdagangan 1,68 miliar saham.

Baca Juga:
Aksi Borong Patrick Walujo Tak Mampu Buat GOTO Hijau Meski ATL, Saham GOTO Diborong Patrick Waluyo Rp10 Miliar di Pasar Reguler

Pada Senin (16/10), GOTO bahkan sempat menyentuh level terendah sepanjang masa (all time low/ATL) pada perdagangan intraday pukul 10.10 ke Rp54 per saham (anjlok 19 persen secara harian). Pada hari itu, GOTO akhirnya memangkas penurunan menjadi 1,49 persen ke posisi Rp66 per saham.

William Tanuwijaya Jual Saham

Baca Juga:
Aksi Borong Patrick Walujo Tak Mampu Buat GOTO Hijau Tak Hanya BlackRock dan Vanguard, TLKM dan ASII Juga Nyangkut di GOTO

Penurunan tajam saham GOTO mendapatkan katalis negatif usai bos sekaligus pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya ikut melakukan penjualan saham Seri A miliknya.

Dalam keterangannya, William, yang menjabat Komisaris GOTO, melego 332.220.000 lembar saham Seri A yang dimiliki secara langsung dan tidak langsung. Jumlah ini setara 0,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Baca Juga:
Aksi Borong Patrick Walujo Tak Mampu Buat GOTO Hijau Panic Selling GOTO Jadi Beban Sektor Teknologi

Adapun harga penjualan rata-rata berada di level Rp78,89 per saham yang dilakukan dalam kurun waktu 9 sampai 13 Oktober 2023. Sehingga pria yang juga menjabat Komisaris GOTO ini mendapat dana segar Rp26,20 Miliar.

"Tujuan dari transaksi adalah kebutuhan penting untuk pribadi," kata William, Jumat (13/10/2023).

Menyusul transaksi ini, William masih menggenggam 20,64 miliar lembar saham GOTO atau setara 1,72 persen. Secara rinci, jumlah saham Seri A William berkurang menjadi 8.06 miliar, dari semula 8,39 miliar, sedangkan Seri B tetap berada sebanyak 12,58 miliar lembar.

Aksi Borong Patrick Walujo

Seiring harga saham GOTO jatuh, Patrick Walujo sang direktur utama mencoba menenangkan pasar dengan melakukan pembelian atas saham perseroan dengan nilai Rp10 miliar.

Patrick membeli 148,15 juta saham seri A atau dengan persentase kepemilikan saham 0,01%.

"Jumlah saham yang dibeli 148.150.000 lembar saham Seri A yang merupakan saham yang diperoleh melalui transaksi pasar reguler di Bursa Efek Indonesia atau setara dengan 0,01% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan," tulis Patrick dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (17/10/2023).

Harga rata-rata pembelian ini adalah Rp67,5 per saham sehingga Patrick diperkirakan merogoh kocek sebesar Rp10 miliar.

"Transaksi dilaksanakan melalui pasar reguler di Bursa Efek Indonesia pada 16 Oktober 2023," ungkap Patrick.

Sebelum melakukan transaksi, kepemilikan saham Patrick di GOTO berjumlah 62.920.000 lembar saham.

Melalui transaksi tersebut, kepemilikan saham seri A Patrick di GOTO meningkat menjadi 211.070.000 lembar saham atau setara dengan 0,02% dari total saham perseroan.

Hanya saja, investor masih terus melepas saham GOTO. Dalam sepekan, investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp248,76 miliar di pasar reguler dan dalam sepekan mencapai Rp1,14 triliun.

Tuntaskan Private Placement

GOTO sendiri baru saja resmi menuntaskan penambahan modal melalui skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.

Dari total saham baru yang diterbitkan, induk layanan digital transportasi hingga e-commerce ini mengenggam dana Rp1,5 triliun.

Bhinneka Holdings (22) Limited menjadi pihak yang mengambil bagian dalam private placement.

Dengan tuntasnya aksi korporasi ini, Bhinneka kini menguasai 0,64 persen saham dari total jumlah modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Entitas berbadan hukum Kepulauan Cayman itu berada dalam jajaran pemegang saham non-multiple voting share (MVS) GOTO. Sebagai catatan, non-MVS adalah pemegang saham yang tidak memiliki hak suara multipel.

Posisi Bhinneka bersanding dengan sejumlah entitas non-MVS lain, antara lain GoTo Peopleverse Fund sebesar 2,64 persen, SVT GT Subco (Singapore) Pte Ltd 3,45 persen, Taobao China Holding Limited 3,94 persen, hingga pemegang saham di bawah 5 persen (publik) sebanyak 31,50 persen.

Dalam keterangan resminya, GOTO menyebut, secara bersamaan Bhinneka menerbitkan obligasi bersifat ekuitas kepada International Finance Corporation (IFC) dan WAF Investments Cayman LLC, sebuah entitas yang dimiliki oleh Franke & Company.

"Obligasi bersifat ekuitas ini dapat ditukarkan menjadi saham perseroan yang dimiliki oleh Bhinneka Holdings," ujar manajemen GOTO.

Sebagai informasi, IFC merupakan bagian dari Grup Bank Dunia dan lembaga pembangunan global terbesar dengan fokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang. IFC mengumumkan kemitraan dengan GOTO melalui kesepakatan investasi sampai dengan USD150 juta (setara sekitar Rp2,30 triliun).

Investasi ini meliputi jumlah sampai dengan USD125 juta dari IFC dan USD25 juta dari firma investasi privat Franke & Company, Inc. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.