Note

Harga Emas Tertekan Imbas Yield Obligasi AS Rebound  ke 4,7 Persen

· Views 63
Harga Emas Tertekan Imbas Yield Obligasi AS Rebound  ke 4,7 Persen
Harga Emas Tertekan Imbas Yield Obligasi AS Rebound  ke 4,7 Persen. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga emas spot turun di bawah USD1.920 per troy ons pada Selasa (17/10/2023). Penurunan harga emas ini memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya dan menghadapi tekanan dari imbal hasil (yield) US Treasury yang lebih kuat.

Emas spot mengalami penurunan 0,19 persen di level USD1.916 per troy ons per pukul 10.51 WIB. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Harga Emas Tertekan Imbas Yield Obligasi AS Rebound  ke 4,7 Persen Saham Asia Menguat, Investor Pantau Laporan Laba Perusahaan AS

Harga Emas Tertekan Imbas Yield Obligasi AS Rebound  ke 4,7 Persen

Saat ini, imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) atau US Treasury tenor 10-tahun kembali naik di atas 4,7 persen pada Senin (16/10).

Baca Juga:
Harga Emas Tertekan Imbas Yield Obligasi AS Rebound  ke 4,7 Persen BEI Catat Dana Penerbitan Obligasi dan Sukuk Tembus Rp98,2 Triliun

Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun AS pulih dari penurunan 8 basis points (bps) pada Jumat pekan lalu, karena para pedagang terus menilai prospek kebijakan moneter dan dampak perang Israel-Hamas.

Pelaku pasar juga masih memantau dengan cermat komentar dari beberapa pejabat Fed minggu ini, termasuk penampilan Ketua Fed Powell di hadapan Economic Club of New York pada hari Kamis, untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai langkah bank sentral selanjutnya.

Baca Juga:
Harga Emas Tertekan Imbas Yield Obligasi AS Rebound  ke 4,7 Persen Jatuh Tempo, Tower Bersama (TBIG) Siapkan Rp1 Triliun Lunasi Obligasi 

Pada Jumat (13/10), Presiden The Fed Philadelphia Harker mengatakan dia akan mendukung mempertahankan suku bunga pada tingkat saat ini.

Pekan lalu, risalah FOMC mengungkapkan bahwa para pengambil kebijakan cenderung mempertahankan kenaikan suku bunga untuk jangka waktu yang lama, dengan pergerakan selanjutnya yang tidak pasti dan bergantung pada data ekonomi.

Data terkini di AS juga menunjukkan bahwa inflasi konsumen dan produsen melebihi ekspektasi pada bulan September, sementara pasar tenaga kerja tetap ketat.

Para analis JUGA berpendapat bahwa bank sentral AS mungkin sedang menyiapkan jeda yang panjang, seiring dengan ketahanan ekonomi AS. Ini juga dilakukan untuk menjaga dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS, namun dengan mengorbankan emas.

Sementara itu, logam mulia ini terus mendapatkan keuntungan dari permintaan safe-haven di tengah kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Timur Tengah akibat perang Israel-Hamas.

Harga komoditas emas naik sebesar  3,2 persen pada akhir pekan lalu ke level USD1.928,15 per troy ons seiring memanasnya konflik di Timur Tengah. Berdasarkan laporan Reuters, eskalasi konflik Timur Tengah menyebabkan dana beralih ke aset-aset yang cenderung lebih aman seperti emas.

Selain faktor geopolitik, harga emas juga terdorong oleh spekulasi market bahwa bank sentral AS kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga acuan. Menurut analisis FedWatch Tool dari CME Group, probabilitas The Fed untuk menahan suku bunga di rentang 5,25–5,5 persen pada pertemuan tersebut mencapai 90,2 persen.  

Sebagai aset dengan zero yield, kenaikan suku bunga akan mengurangi daya tarik emas di mata investor dan sebaliknya.

Eskalasi konflik di Timur Tengah sejak pekan lalu telah mendorong kenaikan harga emas setelah mengalami tren koreksi dari level tertingginya sejak awal tahun di USD2.080 per troy ons pada awal Mei 2023 hingga mencapai level terendahnya sejak awal tahun di USD1.810 per troy ons pada awal Oktober 2023.

Sebelumnya, analis Stockbit Sekuritas mengatakan tren penguatan harga emas berpotensi mengerek kinerja emiten-emiten produsen dan pengolah emas dari kenaikan rata-rata harga jual (ASP).

Per semester pertama 2023, kontribusi emas terhadap total pendapatan masing-masing emiten logam mulia tersebut yakni PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) (100 persen), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) (99,9 persen), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) (93,7 persen), PT Aneka Tambang Tbk  (ANTM) (61,4 persen), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) (18,8 persen), PT. United Tractors Tbk (UNTR) (4,7 persen). (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.