Kinerja Moncer Pasar Modal ASEAN Sepanjang 2023, RI Sabet IPO Terbanyak
IDXChannel - Indonesia resmi mengemban posisi sebagai keketuaan ASEAN Capital Market Forum (ACMF) 2023. ACMF resmi dimulai hari ini, Senin (16/10/2023), yang merupakan forum level tertinggi pasar modal di kawasan Asia Tenggara.
Forum ini mempertemukan 10 regulator negara anggota ACMF.
Acara akan berlangsung selama dua hari di Padma Resort Legian Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin hingga Rabu, 16-18 Oktober 2023.
Tema ACMF kali ini adalah 'Transitioning Towards Sustainable Capital Markets: The ACMF Perspective'.
Sebagai kawasan yang memiliki PDB USD3,6 triliun, ASEAN memiliki komitmen untuk mendorong keberlanjutan pembangungan di kawasan dengan memitigasi risiko baik sosial hingga lingkungan.
Pantauan IDXChannel di lokasi, sejumlah perwakilan negara telah memasuki mainhall. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi datang bersama sejumlah staf OJK.
Sebagai catatan bahwa forum ini bekerja untuk mengimplementasikan ACMF Action Plan 2021-2025 dan Roadmap for ASEAN Sustainibilty Capital Markets. Visinya satu yakni untuk mencapai keterhubungan, inklusifitas, dan ketahanan pasar modal ASEAN.
Pasar Saham ASEAN Jadi Spot Favorit Investor
Sebagian besar negara di Asia Tenggara memiliki bursa saham. Di antaranya ada Cambodia Securities Exchange, Indonesia Stock Exchange, Lao Securities Exchange, Bursa Malaysia, Yangon Stock Exchange, Myanmar, Philippine Stock Exchange, Singapore Stock Exchange, The Stock Exchange of Thailand, Ho Chi Minh Stock Exchange, Vietnam dan Hanoi Stock Exchange, Vietnam.
Laos Securities Exchange Composite Index menjadi pasar saham yang berkinerja paling mocer sepanjang tahun ini. Indeks saham Laos ini meroket 32,16 persen. Di urutan kedua, ada Vietnam Ho Chi Minh Stock Index yang naik 9,04 persen secara year on year (yoy). Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkinerja lesu dengan kenaikan hanya 0,78 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)
Secara keseluruhan, memasuki paruh pertama tahun 2023, pasar modal Asia Tenggara menjadi primadona bagi perusahaan yang ingin mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO). Pada kuartal pertama tahun ini, jumlah IPO di kawasan ini mencapai 85 emiten.
Berdasarkan studi dari Deloitte, perolehan dana IPO di kawasan ini sepanjang kuartal tersebut mencapai USD3,3 miliar dengan kapitalisasi pasar IPO sebesar USD20,1 miliar.
Angka ini lebih dibandingkan dengan periode yang sama 2022 dengan 73 emiten melakukan IPO dan perolehan dana mencapai USD3,1 miliar. Meskipun kapitalisasi pasar IPO di tahun tersebut masih lebih tinggi sebesar USD35,4 miliar.
Pasar IPO di Asia Tenggara memang menunjukkan tanda-tanda menjanjikan meskipun terjadi perlambatan IPO global pada paruh pertama tahun ini.
Secara global, dibandingkan dengan Q1 2022, Q1 2023 terjadi peningkatan jumlah IPO sebesar 16 persen. Di mana di Asia Tenggara terjadi peningkatan sebesar 5 persen dalam jumlah IPO. (Lihat grafik di bawah ini.)
“Prospek pertumbuhan positif di Asia Tenggara menjadikan kawasan ini favorit investor karena terus masuknya investasi asing langsung berkat pembukaan kembali kawasan ini, pemulihan industri pariwisata, dan meningkatnya permintaan dalam negeri,” kata laporan Deloitte.
Di lain pihak, Nikkei Asia bersama Dealogic, sebuah platform pasar keuangan menuturkan, IPO di kawasan ini tercatat mengumpulkan USD4,1 miliar atau setara Rp61,6 triliun (kurs Rp 15.018 per USD) sepanjang Januari hingga Juni 2023.
Angka ini meningkat 43 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun secara kuantitas, jumlah IPO juga tercatat meningkat 14 persen menjadi 79 perusahaan yang listing.
Baik jumlah perusahaan IPO maupun jumlah dana yang terkumpul tercatat meningkat sejak 2019 sebelum pandemi Covid-19.
Meskipun masih terbilang kecil dibandingkan dengan AS dan Eropa, sepanjang periode tersebut, jumlah dana yang terkumpul di pasar modal bursa-bursa Asia Tenggara meningkat sekitar 80 persen berdasarkan nilai kapitalisasi pasar.
Indonesia Titik Cerah Pasar Saham
Indonesia menyumbang total 49 IPO sepanjang paruh pertama tahun ini hingga pertengahan Juli 2023. Angka ini bahkan lebih dari setengah dari total IPO di Asia Tenggara.
Sejumlah perusahaan yang baru listing di bursa saham Asia Tenggara berkinerja impresif. Empat di antaranya adalah perusahaan di Indonesia.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.