Note

Jelang Musim Dingin, Harga Batu Bara Makin Melesat

· Views 48
Jelang Musim Dingin, Harga Batu Bara Makin Melesat
Jelang Musim Dingin, Harga Batu Bara Makin Melesat (foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga batu bara terpantau terus melesat di sepanjang perdagangan pekan lalu.

Berdasarkan data Refinitiv, sepanjang pekan lalu harga batu bara Newcastle kontrak November 2023 melonjak 6,46 persen ke posisi USD150,75 per ton pada akhir perdagangan September 2023.

Baca Juga:
Jelang Musim Dingin, Harga Batu Bara Makin Melesat Bukit Asam (PTBA) dan KAI Teken Perjanjian Kerja Sama Angkutan Batu Bara

Nilai tersebut terhitung aik dari sebelumnya USD141,6 per ton, pada Jumat (13/10/2023) pekan lalu.

Kenaikan harga batu bara seiring permintaan gas yang meningkat akibat suhu di Inggris yang akan mengalami penurunan tajam menjelang musim dingin pada minggu ini.

Baca Juga:
Jelang Musim Dingin, Harga Batu Bara Makin Melesat Harga Masih Terus Menguat Pekan Ini, Saham Batu Bara Lanjutkan Tren Naik

"Sementara sentimen kenaikan harga komoditas energi masih disokong oleh kondisi geopolitik perang Israel dan Hamas," demikian dikutip dari 2nd Session Closing IDX Channel, Senin (16/10/2023).

Pada komoditas lain, harga minyak mentah dunia kompak dibuka menguat di perdagangan Senin (16/10/2023) setelah Israel memulai serangan darat ke Gaza dan investor memperkirakan konflik timur tengah dapat meluas. Harga minyak mentah WTI dibuka menguat 0,03 persen di posisi USD87,72 per barrel.

Baca Juga:
Jelang Musim Dingin, Harga Batu Bara Makin Melesat Studi: 1 Juta Pekerja Batu Bara akan Kehilangan Pekerjaan akibat Transisi Energi

Sementara, minyak mentah brent dibuka naik 0,1 persen ke posisi USD90,98 per barrel. Sebelumnya, pada perdagangan Jumat (13/10/2023), harga minyak mentah WTI ditutup melonjak 5,77 persen dan brent ditutup naik 5,69 persen.

Capaian ini membuat brent membukukan kenaikan mingguan tertinggi sejak Februari 2023 lalu. 

Kemudian, harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) di bursa Malaysia Exchange terpantau menguat 0,24 persen di level 3,768 Ringgit Malaysia per ton pada sesi awal perdagangan awal pekan ini.

Sebelumnya, pada perdagangan Jumat pekan lalu, harga CPO ditutup melesat 2,72 persen ke posisi 3,737 Ringgit Malaysia per ton. Sementara, sepanjang pekan lalu, harga CPO ditutup melesat 3,81 persen.

Naiknya harga CPO terjadi mengikuti kenaikan minyak saingan kedelai. Sementara nilai tukar Ringgit yang lebih lemah dan peningkatan permintaan dari Tiongkok juga mendukung penguatan harga CPO. (TSA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.