ANALIS MARKET (16/10/2023) : IHSG Diperkirakan Cenderung Mixed

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (13/10), IHSG ditutup melemah 8,37 poin (-0,12%) ke level 6.926,78.

IHSG ditutup melemah di tengah sentimen negative dari eksternal yang cenderung negative, dimana rilis data inflasi AS tercatat sebesar 0,4% mtm atau 3,7% yoy (Sep-23), capaian tersebut masih berada di atas ekspektasi pasar yang sebesar 0,3% mtm atau 3,6% yoy.

Inflasi AS yang masih stagnan membuat ekspektasi investor bahwa suku bunga The Fed akan berada pada higher for longer.

Kemudian, eskalasi geopolitik antara Hamas-Israel yang semakin meningkat memberikan kekhawatiran terhadap asset-aset beresiko (equity market) dan mendorong permintaan pada kelas asset yang lebih aman (obligasi).

Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG berhasil menguat +0,56% dengan didorong net foreign buy sebesar Rp50 miliar.

Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup variatif, tercermin dari DJIA (+0,12%), S&P 500 (-0,50%), dan Nasdaq (-1,23%).

DJIA ditutup 39 poin lebih tinggi pada hari Jumat, didorong optimisme membaiknya kinerja perbankan.

Di sisi lain, terdapat koreksi pada sahamsaham megacap di tengah kekhawatiran terkait prospek inflasi AS yang masih cukup tinggi.

Pasalnya, terdapat lonjakan harga minyak mentah dunia seiring meningkatnya konflik di Timur Tengah (Hamas-Israel) ikut membebani sentimen investor.

Saham Boeing tergelincir -3,3% karena perluasan pemeriksaan cacat produksi. Sebaliknya, JPMorgan naik +1,5%, Wells Fargo naik +3% dan UnitedHealth naik +2,5%.

Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (+0,79%), S&P 500 (+0,45%), dan Nasdaq (-0,18%).

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Statistik Utang Luar Negeri (Ags-23) dan Neraca Perdagangan Indonesia (Sep-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (16/10).