Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (9/10), IHSG ditutup menguat 2,94 poin (+0,04%) ke level 6.891,46.
IHSG bergerak mixed seiring berlanjutnya tren pelemahan Rupiah terhadap dollar AS yang sudah mencapai di level Rp15.685.
Pelemahan Rupiah memberikan kekhawatiran tersendiri bagi pelaku pasar, merespon proyeksi bahwa suku bunga The Fed akan berada pada higher for longer.
Dari data domestik, kemarin Indeks Kayakinan Konsumen (IKK) Indonesia tercatat turun menjadi 121,7 (Sep-23), dari bulan sebelumnya di level 125,2 (Ags-23), namun level tersebut masih berada pada zona optimis.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,59%), S&P 500 (+0,63%), dan Nasdaq (+0,39%).
Saham-saham AS berakhir lebih tinggi pada hari Senin (09/10), pulih dari kerugian sebelumnya karena investor mencerna pernyataan pejabat The Fed di tengah konflik antara Israel dan Hamas.
Wakil Ketua Federal Reserve, Philip Jefferson mengatakan, para pejabat perlu “melakukan tindakan dengan hati-hati” untuk menyeimbangkan risiko pengetatan yang terlalu ketat.
Di sisi lain, deklarasi perang Israel terhadap Hamas, menyusul serangan kelompok tersebut pada hari Sabtu, berkontribusi pada kenaikan harga minyak.
Sektor energi merupakan sektor dengan kinerja terbaik dengan Exxon Mobil (+3,5%) dan Chevron (+2,8%) memimpin kenaikan.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Penjualan Eceran Indonesia ( Ags-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (10/10).
Hot
No comment on record. Start new comment.