Pasardana.id - Wakil Menteri (Wamen) I Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo meminta kepada masyarakat untuk tidak cemas terkait pembayaran utang atas proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Kata dia, utang tersebut tidak akan dibebankan kepada rakyat. Melainkan ditanggung oleh PT KAI (Persero) dan bukan berasal dari kucuran dana APBN.
"Sumber pembayaran juga dari tiket, bukan ditanggung rakyat Indonesia, itu juga jadi utang KAI, yang perusahaan sehat. Kalau dibilang ditanggung masyarakat Indonesia narasi keliru," ujarnya, dikutip Selasa (10/10).
Sementara itu, terkait untuk kesepakatan besaran bunga pinjaman utang atas pembengkakan biaya atau cost overrun proyek KCJB tersebut ditargetkan pekan depan. Saat ini, Kartika menyebut pihaknya masih melakukan negosiasi.
Seperti diketahui, awalnya proyek KCJB akan menelan biaya sebesar US$ 6,07 miliar. Indonesia mendapatkan pinjaman dari China Development Bank (CBD) untuk proyek tersebut sekitar 75%.
Namun, dalam perjalanannya biaya proyek tersebut membengkak (cost overrun) sebesar US$ 1,2 miliar. Hanya saja, beban cost overrun itu dibagi dua antara China dan Indonesia.
Indonesia harus membayar sekitar US$ 720 juta dan mendapat pinjaman dari CBD untuk membayar cost overrun sebesar US$ 550 juta dengan bunga 3,4% dan tenor 30 tahun.
Saat ini Indonesia telah berhasil bernegosiasi terkait besaran bunga pinjaman itu sekitar 3,6% sampai 3,7%.
"Minggu depan harusnya diberesin sekalian kami mau inagurasi yang pas BRI di China, sekalian," kata pria yang akrab disapa Tiko.
Tiko menambahkan, kesepakatan tersebut rencananya akan dibarengi oleh peresmian secara hybrid antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden China Xi Jinping.
Hot
No comment on record. Start new comment.