Sukuk Wakalah Milik IATA Senilai Rp250 Miliar Akan Dicatatkan di BEI

IDXChannel - Sukuk Wakalah Berkelanjutan I MNC Energy Investments Tahap I Tahun 2023 yang akan dicatatkan PT MNC Energy Investment Tbk (IATA) dengan nilai nominal sebesar Rp250 miliar, terdiri dari tiga seri dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (9/10/2023).

Dalam keterangan tertulis di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ketiga seri tersebut terdiri dari Seri A (SWIATA01ACN1) dengan nilai nominal sebesar Rp100 miliar tingkat imbal hasil ekuivalen dengan 10,75% per tahun, jangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi.

Baca Juga:

Jokowi Panen Raya di Subang Tanpa Syahrul Yasin Limpo

Kemudian Seri B (SWIATA01BCN1) dengan nilai nominal sebesar Rp49,3 miliar tingkat imbal hasil ekuivalen dengan 11,25% per tahun, jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi. Terakhir Seri C (SWIATA01CCN1): dengan nilai nominal sebesar Rp100,7 miliar tingkat imbal hasil ekuivalen dengan 11,50% per tahun, jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.

Masih dalam laporan yang sama, tercantum juga hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Sukuk Wakalah Berkelanjutan I MNC Energy Investments Tahap I Tahun 2023 adalah idA-sy (Single A minus syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Baca Juga:

Jalan Tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi Ditargetkan Rampung Akhir 2023

Dengan adanya penerbitan obligasi tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2023 adalah 83 emisi dari 52 emiten senilai Rp92,26 triliun.

Sedangkan dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 525 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp447,18 triliun dan USD 47,5 juta, diterbitkan oleh 127 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD 486,11 juta. EBA sebanyak 9 emisi senilai Rp2,94 triliun.

Baca Juga:

Kisah Bos Mayapada Group, Pamit dan Suapi Makan Ibunda sebelum Bangun Rumah Sakit di IKN

(FHM)