Note

Oalah... Ternyata Ini Penyebab Dolar AS Menguat hingga Tembus Rp 15.610

· Views 54
Oalah... Ternyata Ini Penyebab Dolar AS Menguat hingga Tembus Rp 15.610
Dolar AS/Foto: Chelsea Olivia Daffa
Jakarta

Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat terhadap rupiah belakangan ini. Mata uang Paman Sam sempat berada di level Rp 14.670 pada akhir April 2023, tapi kini sudah menyentuh Rp 15.610 per 6 Oktober 2023.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra berpendapat, menguatnya dolar AS tak lepas dari kebijakan suku bunga acuan AS tahun ini. Apalagi kebijakan moneter AS menjadi perhatian pelaku pasar global.

"Kebijakan suku bunga acuan AS menjadi pemicu utama penguatan dollar AS tahun ini. Kebetulan kebijakan moneter AS menjadi perhatian pelaku pasar global," ujarnya kepada detikcom, Sabtu (7/10/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dollar AS mempengaruhi transaksi global. Transaksi pembayaran valas global yang memakai dollar AS masih tinggi sekitar 46% menurut data Swift, dibandingkan nilai tukar lainnya. Selain itu dolar AS juga memegang sekitar 60% cadangan devisa global. Jadi ketergantungan dunia terhadap dolar AS masih tinggi," lanjutnya.

Ia menyebut kenaikan suku bunga acuan AS akan mendorong kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Obligasi pemerintah AS menjadi aset investasi aman yang menarik pelaku pasar.

"Pelaku pasar tentu lebih senang berinvestasi di aset yang aman dibanding aset yang berisiko bila menghasilkan imbal hasil yang kurang lebih sama, sehingga dolar AS menguat. Ekspektasi kebijakan suku bunga tinggi ini masih didukung oleh kondisi bahwa Bank Sentral AS masih mengkhawatirkan tingkat inflasi AS yang masih belum turun ke level target 2%," bebernya.

Selain itu isu perlambatan ekonomi global dengan tingginya inflasi akibat kebijakan suku bunga tinggi, krisis utang, serta perang Rusia-Ukraina juga memberikan sentimen negatif ke aset berisiko seperti rupiah dan mendorong pelaku pasar masuk ke aset aman seperti dolar AS.

Senada, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut perkasanya dolar AS terhadap rupiah tak lepas dari kebijakan suku bunga AS. Ia memprediksi bank sentral AS menaikkan suku bunga pada November. Selain itu, pasar tenaga kerja AS yang kuat juga memberi dampak positif terhadap dolar AS.

"Bulan November sendiri bank sentral AS kan menaikkan suku bunga. Di sisi lain pun tadi malam data tenaga kerja tak terduga mengalami kenaikan yang signifikan, ini membuat dolar langsung terbang. Nah, dengan kenaikan tenaga kerja ini mengindikasikan bank sentral AS kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tinggi dan menaikkan suku bunga," terang Ibrahim.

Sependapat, analis pasar uang Lukman Leong disebabkan pemerintah AS yang kemungkinan mempertahankan atau menaikkan suku bunga tinggi. Penguatan dolar AS kemungkinan terjadi hingga akhir 2023 atau awal 2024.

"Penguatan dolar AS pada umumnya disebabkan oleh ekspektasi yang meningkat pada prospek suku bunga bank sentral AS the Fed, baik apakah masih akan menaikkan suku bunga kembali atau menahan suku bunga yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama," tutupnya.

(ily/ara)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.