Note

Pasar Terhimpit Data Tenaga Kerja, Wall Street Dibuka di Zona Merah

· Views 79
Pasar Terhimpit Data Tenaga Kerja, Wall Street Dibuka di Zona Merah
Pasar Terhimpit Data Tenaga Kerja, Wall Street Dibuka di Zona Merah (foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka di zona merah akhir pekan, Jumat (6/10/2023), terbebani peningkatan jumlah pekerjaan di Amerika Serikat.

Pasar tenaga kerja yang panas mengipasi potensi kenaikan inflasi, serta peluang suku bunga tinggi.

Baca Juga:
Pasar Terhimpit Data Tenaga Kerja, Wall Street Dibuka di Zona Merah Wall Street Ditutup Turun Tipis Imbas Investor Tunggu Laporan Data Tenaga Kerja

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,24 persen di 33.039,06, S&P 500 (SPX) koreksi 0,54 persen di 4.235,40, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) melemah 0,72 persen menjadi 13.125,01.

Departemen Tenaga Kerja mencatat data non-farm payrolls (NFP) sebesar 336.000 pekerjaan pada periode September. Angka ini jauh di atas ekspektasi, sekaligus periode sebelumnya sebanyak 227.000.

Baca Juga:
Pasar Terhimpit Data Tenaga Kerja, Wall Street Dibuka di Zona Merah Wall Street Dibuka Melemah, Tertekan Angka Klaim Pengangguran

NFP merupakan laporan jumlah tenaga kerja Amerika Serikat di semua sektor, kecuali sektor pertanian, pegawai pemerintah, pegawai organisasi non-profit, dan pegawai rumah tangga.

Serangkaian data dalam beberapa hari terakhir menunjukkan narasi baru ihwal ketahanan pasar tenaga kerja. Kondisi ini berlangsung seiring kondisi upah/gaji dan tingkat penggangguran yang stagnan.

Baca Juga:
Pasar Terhimpit Data Tenaga Kerja, Wall Street Dibuka di Zona Merah Wall Street Berbalik ke Teritori Hijau

Data mencatat pengangguran di AS mencapai 3,8 persen, tak berubah dari periode sebelumnya, tetapi sedikit di atas ekspektasi. Sementara rata-rata upah per jam naik 0,2 persen secara bulanan (MoM).

Tanda-tanda penguatan di pasar tenaga kerja menjadi perhatian para pelaku pasar untuk mengukur langkah kebijakan bank sentral atau Federal Reserve.

Sejatinya, The Fed menginginkan agar ukuran suku bunga saat ini telah memberi dampak, antara lain berkurangnya permintaan tenaga kerja, yang secara teori dapat berkontribusi memperlambat kenaikan upah, sekaligus membantu meredakan inflasi.

Sayangnya, peningkatan angka NFP tampak masih menjadi 'mimpi buruk' bagi The Fed.

"Hal ini akan membuat The Fed pusing, dan masih banyak hal yang harus mereka pikirkan," kata Chief Investment Officer, Premier Miton Diversified Growth Funds, Neil Birrel, dilansir Reuters, Jumat (6/10/2023).

Akhir pekan ini mata investor akan tertuju pada data inflasi serta indeks harga produsen untuk periode September. Keduanya akan dirilis pada pekan depan.

Fokus pelaku pasar juga beralih terhadap musim laporan laba-rugi kuartal III-2023, yang bakal diawali oleh rilis bank-bank besar seperti JPMorgan Chase (NYSE:JPM), Wells Fargo, Citigroup (NYSE:C) dan manajer aset BlackRock (NYSE:BLK). (TSA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.