Note

Pound Sterling Lanjutkan Penurunan di Tengah Buruknya Prospek Permintaan

· Views 46
Bagikan:
  • Pound Sterling merosot setelah pergerakan berombak menjelang data IMP Jasa S&P Global.
  • IMP Jasa Inggris tampaknya akan kontraksi untuk kedua kali berturut-turut.
  • BoE menghentikan sejenak pengetatan kebijakan, sementara inflasi masih lebih dari tiga kali lipat tingkat yang diinginkan 2%.

Pound Sterling (GBP) kesulitan mendapatkan pijakan yang kokoh meskipun terjadi sell-off yang konsisten dalam tiga bulan terakhir. Pasangan GBP/USD menghadapi sell-off yang kejam karena perekonomian Inggris terpuruk akibat prospek ekonomi yang buruk dan inflasi yang tinggi. Inflasi Inggris masih lebih dari tiga kali lipat dari target 2%, dan Bank of England (BoE) merasa kecil hati menaikkan suku bunga lebih lanjut karena risiko resesi semakin mendalam.

Setelah IMP Manufaktur mengalami kontraksi selama lebih dari setahun, IMP Jasa Inggris diprakirakan akan tetap di bawah ambang batas 50,0 untuk kedua kali berturut-turut. Para produsen Inggris telah mengurangi pesanan baru dan tenaga kerja karena lemahnya permintaan. Meningkatnya harga minyak dan gangguan rantai pasokan dapat membuat perekonomian Inggris semakin terpuruk.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Melanjutkan Penurunan Menjelang Data IMP Jasa

  • Pound Sterling gagal mempertahankan support penting 1,2050 menjelang data IMP Jasa untuk bulan September, yang akan dipublikasikan pada pukul 08:30 GMT (15:30 WIB).
  • Menurut estimasi, IMP Jasa diprakirakan tidak berubah di 47,2. Ini akan menjadi kontraksi aktivitas jasa selama dua bulan berturut-turut. Angka di bawah ambang batas 50,0 mengindikasikan kontraksi.
  • Kegiatan perekonomian Inggris secara konsisten menghadapi dampak kenaikan suku bunga. Perusahaan-perusahaan tampaknya sangat pesimistis terhadap prospek perekonomian karena menurunnya permintaan domestik dan luar negeri.
  • Pekan ini, IMP Manufaktur Inggris memperpanjang kontraksinya untuk periode ke-14 berturut-turut karena perusahaan-perusahaan mengurangi produksi, pesanan baru, dan lapangan kerja di tengah memburuknya permintaan.
  • Meskipun perekonomian Inggris sedang kesulitan untuk mendapatkan pijakan yang kokoh karena gejolak ekonomi, inflasi yang lebih tinggi masih menjadi kekhawatiran bagi para pengambil kebijakan Bank of England meskipun menaikkan suku bunga ke 5,25%.
  • Mayoritas para pengambil kebijakan BoE mendukung keputusan suku bunga tidak berubah pada bulan September, sementara Katherine Mann memandang kebijakan moneter tidak cukup ketat untuk menurunkan inflasi ke 2%.
  • Mann dari BoE lebih lanjut menambahkan bahwa para pengambil kebijakan menghadapi “dunia di mana guncangan inflasi kemungkinan besar akan lebih sering terjadi” dengan pertumbuhan harga lebih kuat, yang berarti suku bunga harus dinaikkan secara permanen.
  • Di tengah semua berita negatif mengenai prospek ekonomi Inggris dan inflasi yang kaku, British Retail Consortium (BRC) melaporkan bahwa inflasi harga pangan turun selama lima bulan berturut-turut ke tingkat tahunan satu digit 9,9% dari 11,5%.
  • Kepala Eksekutif BRC Helen Dickinson mengatakan kami memprakirakan inflasi harga toko akan terus turun sepanjang sisa tahun ini, namun memperingatkan bahwa kenaikan harga minyak, kekurangan gula global, dan gangguan pasokan akibat perang di Ukraina dapat meredam tren tersebut.
  • Di sisi perdagangan global, Menteri Bisnis & Perdagangan Kemi Badenoch mengatakan pada konferensi Partai Konservatif bahwa peluang "nol" untuk mencapai perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, seperti dilansir Reuters.
  • Sementara itu, suasana pasar tetap tenang karena investor menunggu data Perubahan Ketenagakerjaan Amerika Serikat yang akan dilaporkan oleh ADP pada pukul 12:15 GMT (19:15 WIB). Menurut konsensus, payrolls swasta diprakirakan naik 153 ribu pada bulan September, lebih rendah dari angka Agustus 177 ribu.
  • Data pasar tenaga kerja AS untuk bulan September akan menentukan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) di bulan November.
  • Indeks Dolar AS (DXY) mempertahankan rally di dekat 107,20 karena peluang kenaikan suku bunga The Fed sekali lagi melonjak setelah panduan hawkish dari Presiden Fed Cleveland Loretta Mester dan Gubernur Fed Michelle Bowman.
  • Pada bulan Agustus, data Lowongan Pekerjaan JOLTS AS tetap optimis. Para pengusaha menunjukkan 9,61 juta lowongan pekerjaan dibandingkan ekspektasi 8,8 juta.

Analisis Teknis: Pound Sterling Tergelincir di Bawah 1,2050

Pound Sterling turun setelah diperdagangkan tanpa arah dekat terendah enam bulan di sekitar 1,2070, melanjutkan sell-off berkepanjangan karena sentimen hati-hati di pasar. Prospek pasangan GBP/USD tetap rentan karena Exponential Moving Averages (EMA) 50- dan 200-hari berada di ambang Death Cross. Cable diprakirakan turun lebih jauh menuju support psikologis 1,2000. Osilator momentum diperdagangkan dalam lintasan bearish, membenarkan lebih banyak pelemahan di masa depan.

Bagikan: Pasokan berita

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.