Note

Harga CPO Kembali Terkoreksi, Pungutan Ekspor Minyak Sawit RI Malah Naik

· Views 40
Harga CPO Kembali Terkoreksi, Pungutan Ekspor Minyak Sawit RI Malah Naik
Harga CPO Kembali Terkoreksi, Pungutan Ekspor Minyak Sawit RI Malah Naik. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) berada di level MYR3.692 per ton pada perdagangan Rabu (4/10/2023) atau turun 0,43 persen, berdasarkan data Trading Economics.

Harga CPO kembali turun tetapi tetap dikisaran level psikologis MYR3.700 per ton. Harga CPO sempat melambung di level MYR3.842 per ton pada Jumat (29/9/2023) per 14.55 WIB di tengah penguatan harga minyak pesaing dan sentimen harga minyak dunia. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Harga CPO Kembali Terkoreksi, Pungutan Ekspor Minyak Sawit RI Malah Naik PGAS Kolaborasi dengan MEGP Sepakati Perjanjian Jual Beli Gas

Harga CPO Kembali Terkoreksi, Pungutan Ekspor Minyak Sawit RI Malah Naik

Sementara menurut analisis Trading Economics, harga minyak sawit turun 482 MYR/MT atau 11,55 persen sejak awal tahun 2023, menurut perdagangan Contract for Difference (CFD) yang melacak pasar acuan untuk komoditas ini.

Baca Juga:
Harga CPO Kembali Terkoreksi, Pungutan Ekspor Minyak Sawit RI Malah Naik Kemarau Kering Diprediksi Berakhir di Akhir Oktober 2023

Pungutan Ekspor CPO Dalam Negeri Malah Naik

Harga Referensi produk CPO untuk penetapan bea keluar (BK) dan tarif Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (tarif BLU BPDP-KS) atau biasa dikenal sebagai pungutan ekspor (PE) periode 1–15 Oktober 2023 adalah USD827,37/MT.

Baca Juga:
Harga CPO Kembali Terkoreksi, Pungutan Ekspor Minyak Sawit RI Malah Naik Bagaimana Perbedaan Sumber Daya Alam Dapat Mendorong Perdagangan Internasional?

Nilai itu meningkat sebesar USD28,54 atau 3,57 persen dari Harga Referensi CPO periode 16—30 September 2023.

Penetapan Harga Referensi CPO tersebut tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1698 Tahun 2023 tentang Harga Referensi Crude Palm Oil yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

Selain itu, minyak goreng (refined, bleached, and deodorized/RBD palm olein) dalam kemasan bermerek dan dikemas dengan berat netto ≤ 25 kg dikenakan BK USD 0/MT dengan penetapan merek sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1699 Tahun 2023 tentang Daftar Merek Refined, Bleached, and Deodorized (RBD) Palm Olein dalam Kemasan Bermerek dan Dikemas dengan Berat Netto ≤ 25 Kg.

“Saat ini, harga referensi CPO meningkat menjauhi ambang batas yang sebesar USD680/MT. Untuk itu, merujuk pada PMK yang berlaku saat ini, pemerintah mengenakan bea keluar CPO sebesar USD33/MT dan pungutan ekspor CPO sebesar USD 85/MT untuk periode 1—15 Oktober 2023,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (30/9/2023).

Peningkatan Harga Referensi CPO dipengaruhi beberapa faktor di antaranya yaitu adanya peningkatan permintaan yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksi, serta kenaikan harga minyak nabati lainnya.

Ancaman cuaca panas dan El Nino juga menjadi kekhawatiran bagi petani sawit. Hal ini disampaikan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono.

Dalam jumpa pers virtual menyambut IPOC 2023, Selasa (3/10), fenomena iklim El Nino yang menyebabkan musim kemarau tahun ini mendorong adanya panas ekstrem dan berkepanjangan. Kondisi ini dikhawatirkan mengganggu produksi minyak sawit RI.

"Terkait El Nino, dampaknya ke produksi tahun ini memicu terjadinya keterlambatan panen. Karena buah terlambat matang karena nggak ada hujan," kata Eddy.

Edi menambahkan, tahun depan kemungkinan terjadi penurunan produksi. Namun, dengan catatan jika perawatan dan pemeliharaan kebun sebelum kemarau tidak bagus.

“Kalau tahun ini hanya terjadi keterlambatan panen, tapi tidak sampai seperti tahun 2015-2019,”imbuhnya.

M Hadi Sugeng , selaku Sekjen Gapki  menambahkan, produksi minyak sawit tahun ini masih diprediksi meningkat dibandingkan 2022.

"Produksi tahun ini kami prediksi hanya naik 5 persen menjadi 54 juta ton,” papar Hadi.

Sugeng menambahkan, untuk konsumsi CPO juga prediksi akan naik. Kenaikan ini karena adanya program pencampuran solar dan minyak sawit yang menghasilkan biosolar atau B35.

“Total konsumsi hingga akhir tahun menjadi 23 juta ton. Kami menargetkan stok akhir tahun menjadi 3,2 juta ton," imbuhnya. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.