Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (02/10), IHSG ditutup menguat 21,57 poin (+0,31%) ke level 6.961,46.
IHSG berhasil menguat didorong katalis positif rilis data inflasi Indonesia yang tercatat mengalami penurunan menjadi 2,28% yoy (Sep-23), lebih rendah dari bulan sebelumnya 3,27% yoy (Ags-23).
Komoditas utama penyumbang inflasi tahunan berasal dari beras, rokok kretek filter, biaya kontrak rumah, emas perhiasan, dan bawang putih.
Dari eksternal, PMI manufaktur caixin China (Sep-23) tercatat di angka 50,6, masih di zona ekspansi (>50) meski di bawah ekspektasi (51,2).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (- 0,22%), S&P500 (+0,01%), dan Nasdaq (+0,67%).
Para pelaku pasar menyambut baik PMI Manufaktur ISM yang lebih baik dari perkiraan yang menunjukkan kontraksi di sektor manufaktur melambat tajam dan tekanan harga mereda.
Namun, spekulasi bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dan kenaikan imbal hasil Treasury terus memberikan tekanan pada pasar saham, meskipun terdapat kelegaan sesaat setelah anggota parlemen AS berhasil mencegah penutupan pemerintah dan mempertahankan pendanaan pemerintah selama 45 hari lagi.
Apple menguat +1,5% dan Nvidia menguat +2,9% setelah Goldman Sachs menambahkan saham pembuat chip tersebut ke daftar yang optimis.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (03/10).
Hot
No comment on record. Start new comment.