USD/JPY Rebut Kembali 148,00 Sebagai Reaksi Terhadap Keputusan BoJ Pertahankan Status Quo

• USD/JPY menarik aksi beli baru pada hari Jumat dan mempertahankan nada penawaran beli setelah keputusan kebijakan BoJ.
• Bank sentral Jepang tidak mengubah kebijakan moneternya dan tidak memberikan panduan ke depan.
• Prospek hawkish The Fed terus mendukung USD dan tetap mendukung pergerakan naik USD/JPY.

Pasangan USD/JPY mendapatkan kembali daya tarik positif selama sesi Asia pada hari Jumat dan minat beli meningkat setelah Bank of Japan (BoJ) mengumumkan keputusan kebijakannya. Harga spot naik kembali di atas 148,00 dalam satu jam terakhir dan tetap tidak jauh dari puncak tahun yang dicapai pada hari Kamis.

Bank sentral Jepang, seperti yang telah diantisipasi secara luas, memutuskan untuk tidak mengubah kebijakan moneternya dan tidak memberikan panduan ke depan. Ini menandai divergensi besar dibandingkan dengan prospek hawkish Federal Reserve (The Fed), yang terus mendukung Dolar AS (USD) dan bertindak sebagai pendorong untuk pasangan USD/JPY. The Fed mengisyaratkan kemungkinan setidaknya satu kenaikan suku bunga lagi pada akhir tahun ini dan proyeksi terbaru menunjukkan bahwa suku bunga akan lebih ketat secara signifikan hingga tahun 2024 dibandingkan prakiraan sebelumnya.

Ini, bersama dengan penurunan tak terduga dalam Klaim Pengangguran Mingguan AS, mendorong imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor dua-tahun yang sensitif terhadap suku bunga ke tertinggi baru 17-tahun. Selain itu, imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun naik ke level tertinggi sejak November 2007 dan terus menopang Greenback. Meskipun demikian, kemungkinan intervensi pemerintah Jepang di pasar valuta asing mungkin menghambat pedagang bullish menempatkan taruhan baru pada pasangan USD/JPY.

Faktanya, juru bicara pemerintah mengeluarkan peringatan baru terhadap pelemahan JPY baru-baru ini dan mengatakan pada hari Kamis bahwa Jepang tidak akan mengesampingkan opsi apa pun dalam mengatasi volatilitas berlebih di pasar mata uang. Investor mungkin juga lebih memilih absen dan menantikan komentar Gubernur BoJ Kazuo Ueda untuk kemungkinan perubahan sikap dovish.