Pratinjau Keputusan Suku Bunga Inggris: Kenaikan Suku Bunga BoE Masih Belum Pasti Karena Inflasi Mereda

• Bank sentral Inggris berada di jalur untuk kenaikan 25 bp pada hari Kamis, menaikkan suku bunga menjadi 5,50%.
• Bank of England dapat menandakan akhir dari siklus pengetatannya seiring dengan meningkatnya masalah ekonomi.
• Pound Sterling bersiap untuk menguat setelah penurunan mengejutkan dalam inflasi Inggris meningkatkan peluang jeda kenaikan suku bunga BoE.

Bank of England (BoE) akan melakukan kenaikan suku bunga kelima belas kali berturut-turut sejak Desember 2021 pada hari Kamis. Poundsterling (GBP) siap untuk bereaksi besar meskipun ini bukan 'Super Thursday', karena ini mungkin bisa menjadi lepas landas terakhir untuk salah satu siklus pengetatan terbesar di Inggris dalam satu abad terakhir.

Namun, pasar baru-baru ini menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga setelah inflasi Inggris di bulan Agustus lebih rendah daripada yang diharapkan.

Keputusan Suku Bunga Bank of England: Apa yang Perlu Diketahui di Pasar pada Hari Kamis, 21 September

• GBP/USD masih rentan di dekat level terendah lima bulan di 1,2304, karena Dolar AS (USD) mencapai level tertinggi enam bulan.
• Dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS terus melonjak karena jeda kenaikan suku bunga Federal Reserve AS (Fed) yang hawkish.
• Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP), yang disebut grafik 'Dot Plot', menunjukkan bahwa "proyeksi Fed menyiratkan satu kenaikan suku bunga 25 basis poin (bp) lagi tahun ini dan penurunan suku bunga 50 bp pada tahun 2024, dibandingkan dengan penurunan suku bunga 100 bp pada proyeksi bulan Juni."
• Indeks S&P 500 berjangka AS turun di tengah penghindaran risiko atas pandangan suku bunga 'tinggi untuk waktu yang lebih lama' dari The Fed.
• Panduan kebijakan BoE akan menjadi kunci untuk dorongan arah yang jelas bagi pasangan GBP/USD sementara data Klaim Tunjangan Pengangguran dan Penjualan Rumah yang Ada dari Amerika Serikat juga akan menghibur para pedagang Cable.

Kapan BoE akan Mengumumkan Keputusan Suku Bunganya dan Bagaimana Pengaruhnya Terhadap GBP/USD?

Bank of England secara luas diharapkan akan menaikkan suku bunga acuan, Bank Rate, sebesar 25 basis poin (bp) dari 5,25% menjadi 5,50% pada pukul 11:00 GMT (18:00 WIB), membawa biaya pinjaman ke level tertinggi sejak 2007.

Pertanyaan besarnya adalah apakah ini akan menjadi kenaikan terakhir bagi para elang BoE. Bank sentral Inggris dapat mengikuti langkah Bank Sentral Eropa (ECB) dan menaikkan suku bunga yang dovish dengan memberi sinyal akhir dari siklus kenaikan suku bunga di tengah meningkatnya risiko stagflasi.

Pada kuartal kedua, ekonomi Inggris menentang ekspektasi stagnasi, berekspansi sebesar 0,2% pada kuartal kedua. Namun, para ekonom mengatakan bahwa prospek pertumbuhan tampak suram, karena dampak dari kenaikan suku bunga masih belum sepenuhnya terasa.

Sementara itu, Tingkat Pengangguran naik menjadi 4,3% pada kuartal hingga Juli dari 4,2% yang terlihat selama tiga bulan hingga Juni. Perekonomian mengalami penurunan lapangan kerja sebanyak 207 ribu di bulan Juli, setelah mengalami penurunan 66 ribu pekerjaan di bulan Juni. Pendapatan rata-rata tidak termasuk bonus naik 7,8% 3 bulan YoY di bulan Juli seperti yang diharapkan tetapi pada kecepatan rekor gabungan.

Dengan latar belakang ekonomi yang melambat dan kondisi pasar tenaga kerja yang melonggar, BoE dapat berada dalam posisi yang tepat untuk mengisyaratkan jeda setelah kenaikan suku bunga yang diharapkan. Goldman Sachs dan Citigroup memperkirakan bahwa keputusan pada hari Kamis akan menjadi kenaikan suku bunga terakhir BoE.

Gubernur Andrew Bailey mengatakan pada awal bulan ini bahwa BoE "semakin dekat" untuk mengakhiri siklus pengetatannya. Di sisi lain, Catherine Mann, anggota Komite Kebijakan Moneter (MPC) BoE, mengatakan pekan lalu, "Saya lebih suka mengambil sisi pengetatan yang berlebihan," dan menambahkan bahwa meremehkan kegigihan inflasi akan menyebabkan overshoot.

Namun, penurunan tak terduga dalam inflasi Inggris membayangi rencana kenaikan suku bunga BoE pada hari Kamis. Bailey dan rekan-rekannya dapat memilih untuk berhenti sejenak, karena inflasi jasa menunjukkan pelonggaran tekanan inflasi.

Kantor Statistik Nasional (ONS) mengatakan pada hari Rabu bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) tahunan Inggris naik tipis 6,7% di bulan Agustus, turun dari kenaikan 6,8% di bulan Juli. Konsensus pasar adalah untuk kenaikan 7,1%.

IHK Jasa naik 6,8% YoY vs kenaikan 7,4% di bulan Juli. ONS mengatakan, "kontribusi penurunan terbesar pada tingkat IHK berasal dari layanan makanan dan akomodasi."

Pasar memberikan probabilitas 50% untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 bp oleh Bank of England, turun tajam dari peluang 80% yang terlihat sebelum data inflasi Inggris.

Analis di TD Securities (TDS) mencatat: "Kejutan naik pada data upah cukup untuk membenarkan kenaikan 25bp, tetapi kejutan turun pada inflasi Agustus hari Rabu dan kekhawatiran tentang pertumbuhan PDB yang lemah serta tingkat pengangguran yang meningkat pesat membuat MPC melunakkan panduan ke depan dan memberikan suara yang condong ke arah penundaan, yang secara efektif menandakan berakhirnya siklus kenaikan."

Jika Bank of England menyampaikan pesan dovish bersamaan dengan kenaikan suku bunga 25 bp atau memutuskan untuk mengerem siklus pengetatannya, GBP/USD kemungkinan akan mengalami penurunan baru menuju level psikologis 1,2250. Apabila Bank of England mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga sekali lagi sebelum pergantian tahun, Poundsterling dapat mengalami pemulihan yang layak menuju ambang 1,2500.

Dhwani Mehta, Analis Utama Sesi Asia di FXStreet, menyampaikan pandangan teknikal singkat untuk mata uang utama ini dan menjelaskan: "Setelah mengkonsolidasi terobosan turun di bawah Daily Moving Average (DMA) 200 yang kritis di 1,2433 sepanjang pekan ini, GBP/USD melanjutkan tren turun bahkan ketika Relative Strength Index (RSI) 14-hari telah memasuki wilayah jenuh jual, menunjukkan bahwa pasangan ini berisiko mengalami koreksi dari palung multi-bulan."

Dhwani juga menguraikan level-level teknikal penting untuk memperdagangkan pasangan GBP/USD: "Pada sisi atas, merebut kembali support DMA 200 yang berubah menjadi resistance sangat penting untuk memulai pemulihan yang berarti menuju angka 1,2500. Lebih jauh ke atas, DMA 21 yang turun di 1,2520 akan menantang pembeli Pound Sterling. Sebaliknya, support terdekat berada di level terendah April di 1,2275, di bawahnya aksi jual menuju level acuan 1,2200 tidak dapat dikesampingkan."